JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), beberapa waktu lalu telah resmi mengoperasikan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
Hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan, mengingat secara populasi sepeda motor listrik di Tanah Air masih sangat sedikit. Lantas apakah SPBKLU tersebut sudah sangat dibutuhkan.
Menjawab hal ini, Kasubdit Tenaga Teknik Ketenagalistrikan ESDM Ferry Triansyah mengatakan, tujuan utama Kementerian ESDM meluncurkan SPBKLU untuk motor listrik tak lepas dari upaya untuk mempercepat pertumbuhan dari kendaraan listrik.
Baca juga: Biar Seragam, Baterai Motor Listrik Wajib SNI
"Jadi lebih untuk ekosistemnya dulu, kita bangun dari hal dasar soal infrastruktnya. Mengingat, kemarin-kemarin juga banyak dari masyarakat yang tanya-tanya, kalau beli isi di mana, bisa tukar baterai di mana," ucap Ferry kepada Kompas.com Minggu (8/11/2020).
"Berangkat dari hal, kita tidak mau tunggu-tungguan, atau seperti telur dan ayam lah. Karena itu SPBKLU ini akhirnya resmi dioperasikan meski masih sedikit nantinya akan terus berkembang," kata dia.
Keberadaan SPBKLU juga sekaligus menjadi sosialisasi, baik untuk masyarakat serta industri atau pabrikan motor yang akan memproduksi motor listrik di Tanah Air.
Tak hanya itu, SPBKLU ini juga akan menjadi sebuah bisnis baru dalam hal sewa energi. Dengan demikian, otomatis dampaknya juga bisa membuka sebuah lapangan usaha.
"Dengan ada SPBKLU ini, pabrikan motor setidaknya akan mengetahui arahnya akan kemana, dan pemerintah pun serius untuk mengembangkan elektrifikasi di Indonesia. Kita tidak perlu saling menunggu," ujar Ferry.
Baca juga: 10.000 SPBKLU Ditargetkan Bakal Tersebar di 2025
Berdasarkan data Korlantas Polri yang dimiliki Kementerian ESDM, untuk wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi tercatat sudah ada 1.419 pemilik motor listrik dari beragam jenis. Dari jumlah tersebut, 1.150 unitnya ada di Jakarta.
Sementara untuk SPBKLU sendiri, ditargetkan jumlahnya akan mencapai 10.000 unit pada 2025 mendatang, lalu meningkat lagi hingga 22.500 unit di 2035.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.