Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Panjang, Cegah Mesin Mobil Overheat Merusak Perjalanan

Kompas.com - 28/10/2020, 12:02 WIB
Ari Purnomo,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mesin mobil mengalami overheat atau panas berlebih, menjadi salah satu ancaman nyata mobil pribadi ketika melakukan perjalanan jauh. Libur panjang berpergian bersama keluarga ke luar kota, bisa rusak jika harus berhenti karena mobil bermasalah.

Dalam kondisi ini mesin mobil tidak akan bisa bekerja secara normal, bahkan bisa langsung mati seketika.

Bahkan, mesin mobil yang mengalami overheat juga bisa menjadi pemicu terjadinya mobil terbakar.

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan mesin mobil mengalami panas berlebih saat digunakan untuk menempuh perjalanan.

Baca juga: Bayar Pajak Kendaraan Satu Tahunan Bisa Diwakilkan, Ini Syaratnya

Division Head After Sales & Biz Solution CARfix Indonesia Sigit Wahyu Anggoro mengatakan, penyebab overheat pada mesin mobil ada beberapa faktor.

Ilustrasi Overheat di jalan raya.4wheelmuscle.com Ilustrasi Overheat di jalan raya.

Mulai dari terjadinya kerusakan pada komponen pendingin mesin atau radiator maupun faktor kerusakan yang lainnya.

“Ada beberapa penyebab mesin mengalami panas berlebih atau overheat, seperti radiator rusak, atau terjadi kebocoran dan penyebab yang lainnya,” kata Sigit kepada Kompas.com, Selasa (27/10/2020).

Baca juga: Blokir STNK Segera Berlaku, Pelajari Regulasinya

Berikut beberapa faktor penyebab mesin mobil mengalami overheat

1. Kekurangan air radiator

Seperti diketahui radiator merupakan komponen vital pada mobil. Perangkat pendingin mesin ini harus dipastikan kondisinya selalu prima agar tetap bekerja dengan baik.

Yang perlu diperhatikan dari komponen ini adalah cadangan air di tabung reservoir. Sebelum digunakan, sebaiknya pengemudi melakukan pengecekan sisa air yang tersedia.

Jangan sampai saat digunakan ternyata air atau cairan radiator habis sehingga bisa berdampak pada proses pendinginan mesin yang tidak sempurna.

“Kekurangan air atau cairan radiator ini bisa disebabkan karena pengemudi yang lalai atau ada kebocoran,” kata Sigit.

Ilustrasi mengganti air radiatorSHUTTERSTOCK Ilustrasi mengganti air radiator

2. Kipas radiator mati

Kinerja radiator juga didukung dengan adanya kipas radiator yang menyala membantu proses pendinginan radiator.

Kipas yang berada tepat di depan radiator ini juga harus bekerja dengan sempurna untuk membantu kerja radiator saat mendinginkan mesin.

Jika kinerja kipas ini terganggu, otomatis juga akan berdampak pada kinerja komponen pendingin untuk mengatur suhu mesin.

Baca juga: Blokir STNK yang Mati 2 Tahun Segera Diberlakukan

“Kipas ini gunanya untuk menyemprotkan air dingin radiator ke panas mesin. Kalo itu (kipas) mati otomatis mesin tidak ada pendinginnya,” ucapnya.

Ilustrasi ganti oliDeltalube Ilustrasi ganti oli

3. Kekurangan oli mesin

Panas berlebih pada mesin tidak hanya disebabkan oleh komponen radiator saja. Tetapi, ada juga faktor penyebab lainnya yakni kehabisan oli.

Pelumas pada mesin tidak hanya berfungsi untuk meredam gesekan antar komponen di dalam jantung pacu.

Tetapi, oli mesin juga punya fungsi lain yakni menjaga suhu mesin agar tetap terjaga saat digunakan.

Baca juga: Tak Bayar Pajak Kendaraan Bisa Kena Tilang, Ini Aturannya

“Bisa juga karena kebocoran di mesin, bisa karena rembesan kecil yang terjadi lama sehingga menyebabkan oli berkurang dan mesin panas,” katanya.

Ilustrasi mesin overheatSHUTTERSTOCK Ilustrasi mesin overheat

4. Kerusakan thermostat

Sigit menambahkan, penyebab lainnya mesin mengalami panas berlebih adalah terjadinya kerusakan pada bagian termostat.

Termostat merupakan perangkat yang bertugas untuk menjaga suhu mesin. Sigit mengatakan, dalam mesin sendiri ada suhu untuk kestabilan yaitu di angka 80-90 celcius.

Baca juga: Rincian Biaya Tambahan Saat Bayar Pajak Kendaraan 5 Tahunan

“Kalau lebih dari itu termostat akan membuka untuk mengalirkan air dingin ke seluruh mesin, jika sudah di bawah suhu tadi otomatis termostat akan menutup lagi sampai suhu kembali di angka tersebut,” katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau