Tanpa Pameran Otomotif Tahun Ini, Toyota Gencar Jualan Via Online

JAKARTA, KOMPAS.com – Gaikindo telah memutuskan untuk menunda berbagai penyelenggaraan pameran otomotif di Indonesia, sepanjang 2020. Masih maraknya pandemi Covid-19, membuat pameran berpotensi menjadi cluster tempat penularan yang berisiko tinggi.

Salah satu pameran otomotif yang baru saja diumumkan batal, adalah Gaikindo Jakarta Auto Week, yang sedianya bakal digelar pada 21-29 November 2020.

Pameran ini akhirnya digeser ke awal tahun, tepatnya pada 9-17 Januari 2021 di tempat yang sama, yaitu Jakarta Convention Center (JCC) di Jakarta.

Baca juga: Rossi Bilang Balapan MotoGP Aragon Selalu Sulit

KOMPAS.com/Ruly Toyota Virtual Expo berskala nasional, 25-27 September 2020

Dibatalkannya ajang pameran otomotif yang bakal berlangsung bulan depan itu, ditanggapi oleh Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy.

Menurut Anton, pihaknya memaklumi keputusan penyelenggara untuk membatalkan pelaksanaan dan menggesernya ke tahun depan.

“Saya baru terima pemberitahuannya hari ini. Melihat situasi saat ini memang pasti banyak yang dipertimbangkan oleh Gaikindo. Kami Toyota sebagai anggota memaklumi,” ujar Anton, dalam konferensi virtual (15/10/2020).

Baca juga: Alasan Fortuner dan Kijang Innova Facelift Baru Diluncurkan Sekarang

KOMPAS.com/Ruly Auto2000 Glodok Plaza

Meski batal berlangsung tahun ini, Toyota tetap gencar melakukan pameran otomotif lewat saluran digital. Seperti Toyota Virtual Expo yang akan kembali berlangsung pada 16-18 Oktober 2020.

Untuk diketahui, Toyota Virtual Expo memiliki konsep yang kurang lebih sama dengan pameran secara offline di mana Toyota menghadirkan experience, entertainment, dan informasi yang lengkap tentang produk, teknologi, dan servis Toyota.

Namun, yang membedakannya adalah event ini dilakukan secara virtual dan tanpa batas, serta dapat diakses oleh semua orang secara serentak dan nasional.

Baca juga: Honda Forza 750 Meluncur, Ini Spesifikasinya

fe Dealer Toyota, Hasjrat Abadi Manado.

Anton juga mengatakan, pembatalan pemeran otomotif offline untuk saat ini tidak begitu berdampak signifikan pada aktivitas penjualan.

“Kami kini pindah ke aktivitas digital untuk penjualan, aftersales dan lainnya. Hasilnya kalau dulu dari jalur digital itu hanya 15-20 persen. Maka sekarang setengah dari prospek yang didapat diler itu jalurnya bukan dari kunjungan langsung,” kata Anton.