Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ada Bus yang Sengaja Punya Jarak Kursi Sempit?

Kompas.com - 05/10/2020, 10:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketika bepergian dengan bus untuk pergi ke luar kota, kadang kita mendapatkan posisi duduk yang kurang nyaman. Rasanya, jarak antara kaki dan kursi yang ada di depan terasa sempit, mudah mentok.

Tentunya jika kaki mentok dengan kursi depan, pasti perjalanannya menjadi tidak nyaman. Namun, sebenarnya penumpang bisa memilih kelas pelayanan sehingga bisa mendapatkan ruang kaki yang lebih lega.

Anggota Forum Bismania Indonesia, Dimas Raditya, mengatakan, jarak antarkursi yang ada di kabin bus tergantung dari jumlah kapasitas dan tipe sasisnya.

Baca juga: Morbidelli Tak Sabar ingin Bersaing dengan Rossi

Kabin busKaroseri Laksana Kabin bus

“Kalau untuk bus dengan panjang 12 meter, dengan susunan kursi 3-2 bisa diisi sampai 58 seat tanpa leg rest,” ucap Dimas kepada Kompas.com, Minggu (4/10/2020).

Jika kursi yang dipasang di bus menggunakan leg rest, tentunya jarak antarkursinya jadi lebih lebar. Oleh karena itu, jumlah kapasitas kursi di kabin menjadi semakin sedikit.

Export Manager karoseri Laksana, Werry Yulianto, mengatakan, jarak antarjok mulai dari 750 mm sampai 1,1 meter.

Baca juga: Bikin Konsumen Tunda Pembelian, Pajak Mobil Baru Nol Persen Dinantikan

“Kalau jok biasa, baik konfigurasi 2-2 atau 3-2, jarak antarkursinya sekitar 750 mm sampai 850 mm. Sedangkan yang memakai leg rest, jaraknya lebih lebar, yaitu 1.050 mm sampai 1.100 mm,” ucap Werry kepada Kompas.com, belum lama ini.

Belum lagi saat ini sudah ada bus suites class. Kabin bus ini diisi hanya 21 sampai 23 seat, hal ini dikarenakan kursinya yang memakai model sleeper. Keunggulan dari sleeper seat ini yaitu kaki yang selonjor dan sandaran punggung yang bisa direbahkan sampai 150 derajat.

Jika disusun dalam kabin, jarak antara kursinya cukup jauh, bisa sampai 1,8 meter. Dengan begitu, penumpang bisa selonjor dengan nyaman sepanjang perjalanan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com