JAKARTA, KOMPAS.com – Ketika bepergian dengan bus untuk pergi ke luar kota, kadang kita mendapatkan posisi duduk yang kurang nyaman. Rasanya, jarak antara kaki dan kursi yang ada di depan terasa sempit, mudah mentok.
Tentunya jika kaki mentok dengan kursi depan, pasti perjalanannya menjadi tidak nyaman. Namun, sebenarnya penumpang bisa memilih kelas pelayanan sehingga bisa mendapatkan ruang kaki yang lebih lega.
Anggota Forum Bismania Indonesia, Dimas Raditya, mengatakan, jarak antarkursi yang ada di kabin bus tergantung dari jumlah kapasitas dan tipe sasisnya.
“Kalau untuk bus dengan panjang 12 meter, dengan susunan kursi 3-2 bisa diisi sampai 58 seat tanpa leg rest,” ucap Dimas kepada Kompas.com, Minggu (4/10/2020).
Jika kursi yang dipasang di bus menggunakan leg rest, tentunya jarak antarkursinya jadi lebih lebar. Oleh karena itu, jumlah kapasitas kursi di kabin menjadi semakin sedikit.
Export Manager karoseri Laksana, Werry Yulianto, mengatakan, jarak antarjok mulai dari 750 mm sampai 1,1 meter.
“Kalau jok biasa, baik konfigurasi 2-2 atau 3-2, jarak antarkursinya sekitar 750 mm sampai 850 mm. Sedangkan yang memakai leg rest, jaraknya lebih lebar, yaitu 1.050 mm sampai 1.100 mm,” ucap Werry kepada Kompas.com, belum lama ini.
Belum lagi saat ini sudah ada bus suites class. Kabin bus ini diisi hanya 21 sampai 23 seat, hal ini dikarenakan kursinya yang memakai model sleeper. Keunggulan dari sleeper seat ini yaitu kaki yang selonjor dan sandaran punggung yang bisa direbahkan sampai 150 derajat.
Jika disusun dalam kabin, jarak antara kursinya cukup jauh, bisa sampai 1,8 meter. Dengan begitu, penumpang bisa selonjor dengan nyaman sepanjang perjalanan.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/05/100200415/mengapa-ada-bus-yang-sengaja-punya-jarak-kursi-sempit