Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengemudi yang Selamat dari Kecelakaan karena Pakai Seat Belt, padahal Mobil Hancur Berantakan

Kompas.com - 04/10/2020, 10:01 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ronald Touwani (38) bersama adik iparnya masih tak menyangka bisa selamat dari kecelakaan maut yang mereka alami pada Sabtu pagi (26/9/2020) di Jalur A Km 477+600 tol Semarang-Solo.

Ketika itu Ronald menyetir sendiri mobil miliknya, Mazda CX-5 lansiran 2017, dari Jakarta menuju Pacitan, Jawa Timur.

Berangkat dari Ibu Kota pada Jumat malam (25/9/2020), membuat rasa kantuk tak bisa terhindarkan.

Mereka berdua sempat istirahat selama dua jam di rest area Tol Ungaran, sebelum akhirnya terjun ke sebuah jurang setinggi 70 meter di tepi jalan tol Semarang-Solo sekitar pukul 06.00 WIB.

Baca juga: Mengenal Kode pada Pelat Nomor Mobil Dinas TNI

Ronald Touwani (38) bersama adik iparnya dievakuasi pihak yang berwenang sesaat setelah kecelakaan lalu lintas.Istimewa Ronald Touwani (38) bersama adik iparnya dievakuasi pihak yang berwenang sesaat setelah kecelakaan lalu lintas.

“Jadi saat jalan di lajur kanan, mungkin saya ngantuk, tiba-tiba mobil oleng ke kiri dan masuk jurang. Mobil tidak menabrak pagar, tapi pohon bambu, kemudian terguling-guling sampai ke bawah,” ujar Ronald, saat dihubungi Kompas.com (3/10/2020).

Ronald mengatakan, saat itu ia menggunakan seat belt dengan benar. Begitu juga adik iparnya yang tertidur pulas di dalam dekapan sabuk pengaman.

Saat itu kecepatan di atas 100 kpj sebelum masuk jurang, kondisi mobil seketika ringsek. Tak ada bagian yang tidak rusak.

Baca juga: Viral Video Warga Sipil Pakai Mobil Dinas TNI, Ini Aturannya

Mazda CX-5 milik Ronald Touwani yang terjun ke sebuah jurang di ruas tol Semarang-Solo.Istimewa Mazda CX-5 milik Ronald Touwani yang terjun ke sebuah jurang di ruas tol Semarang-Solo.

“Sesaat setelah kecelakaan saya masih sadar, pintu kanan-kiri enggak bisa dibuka, panel-panel dan dasbor sudah enggak ada yang nempel, kabel-kabelnya keluar semua,” ucap Ronald.

“Saya lihat kaca pada pecah tapi tidak ada yang mengenai kami, karena terhalang airbag. Jadi airbag-nya itu enggak cuma di depan, tapi sekeliling interior ada,” katanya.

Menurut Ronald, satu-satunya jalur yang memungkinkan untuk evakuasi adalah bagian sunroof. Ia pun memecahkan bagian ini menggunakan tangannya dan keluar dari sana.

Baca juga: Marc Marquez Tak Sabar Ingin Balapan

Ronald Touwani (38) dievakuasi pihak yang berwenang usai kecelakaan lalu lintas di ruas tol Semarang-Solo.Istimewa Ronald Touwani (38) dievakuasi pihak yang berwenang usai kecelakaan lalu lintas di ruas tol Semarang-Solo.

“Adik ipar saya bilang, sudah kita harus cepat keluar, mobilnya mau meledak. Saat itu memang di dalam berasap, suara dari speaker mobil sudah enggak karuan, seperti suara sinyal darurat. Ya sudah saya akhirnya keluar dari sunroof, saya aja enggak nyangka bisa keluar lewat sana,” tuturnya.

Setelah berhasil keluar dari mobil, ia langsung menelpon bantuan untuk datang. Karena lokasi yang jauh dari jalan dan tidak ada tanda-tanda kecelakaan, polisi yang menolong pun cukup kesulitan melakukan evakuasi.

“Polisi datang kurang lebih saya tunggu setengah jam. Karena dia cari enggak ada bekas-bekas kecelakaan, jadi sudah lewat, terus balik lagi. Turun ke jurang tempat lokasi kami pun susah,” kata Ronald.

Baca juga: Semakin Modern, Livery Bus Sekarang Pakai Stiker

Mobil orange yang terlibat kecelakaan di Jalan Magelang dalam kondisi rusak berat. Mobil saat ini dievakuasi di Mapolres SlemanKOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Mobil orange yang terlibat kecelakaan di Jalan Magelang dalam kondisi rusak berat. Mobil saat ini dievakuasi di Mapolres Sleman

Tidak Pakai Seat Belt

Berselang satu minggu, kecelakaan lalu lintas kembali terjadi dan menyebabkan korban jiwa. Kali ini terjadi di ruas Jalan Magelang, tepatnya di Km 7,8, Mlati, Sleman, Yogyakarta, Sabtu pagi (3/10/2020).

Peristiwa tersebut melibatkan dua mobil, satu unit Honda Mobilio dan satu unit Mitsubishi Xpander. Keduanya ringsek akibat benturan keras yang terjadi saat kecelakaan tersebut.

“Mobil yang dari arah utara sempat menabrak divider, melompat menuju jalur berlawanan kemudian kena mobil yang dari arah berlawanan. Setelah itu (mobil yang dari utara) menabrak bangunan di pinggir jalan” ujar Kasatlantas Polres Sleman AKP Mega Tetuko, Sabtu (3/10/2020).

Baca juga: Pilihan Mobil Bekas Rp 70 Jutaan di Balai Lelang, Bisa Dapat Ayla

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Ini ternyata lokasi kejadiannya nggak jauh dari kosan ane dulu ???? Hati2 guys jangan ngebut2 dijalan, ingat keluarga dirumah ????

Sebuah kiriman dibagikan oleh B Channel (@b_channel_indonesia) pada 3 Okt 2020 jam 12:53 PDT

Empat orang yang merupakan penumpang Mobilio dilaporkan tewas di tempat kejadian perkara (TKP), sementara tiga orang penumpang lainnya mengalami luka-luka dan mendapat perawatan intensif di RSUD Sleman.

Sementara satu orang pengemudi Xpander mengalami luka di bagian kepala dan dibawa ke RSA UGM untuk mendapat perawatan.

Dalam kecelakaan ini beberapa orang sampai terlempar keluar saat kedua mobil tabrakan. Diduga benturan sangat kencang, membuat penumpang yang tidak menggunakan seat belt melayang lewat jendela.

Baca juga: Mengenal Istilah Bus Mbois dan Banter, Apa Artinya?

Ilustrasi kecelakaan tanpa seat belt belakangtheaustralian.com.au Ilustrasi kecelakaan tanpa seat belt belakang

Pentingnya Seat Belt

Seat belt atau sabuk pengaman memang tidak bisa menjamin keselamatan Anda saat di jalan. Tapi komponen ini terbukti dapat meminimalisir cedera yang diderita korban kecelakaan.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan, menyepelekan penggunaan sabuk pengaman atau tidak menggunakan seat belt dengan benar bisa mengancam keselamatan diri.

Sebab saat terjadi benturan sewaktu terjadi kecelakaan, sabuk pengaman bisa menahan tubuh agar tetap berada pada posisi di bangku. Namun hal ini bisa terjadi jika seat belt digunakan dengan benar.

Baca juga: 3 Produk Lokal Suzuki Dongkrak Pasar Saat Pandemi

seat beltgahighwaysafety.org seat belt

“Jangan pasang seat belt hanya bagian atasnya saja, atau cuma disenderin biar suara peringatan enggak bunyi. Fitur mobil yang safety-nya tersedia harus dimanfaatkan secara maksimal,” ucap Sony, kepada Kompas.com (3/10/2020).

Sony juga menambahkan, memakai seat belt atau menggunakan mobil dengan fitur safety yang lengkap tidak menjamin keselamatan di jalan.

“Fitur-fitur safety yang canggih sebaiknya dimanfaatkan hanya untuk error yang disebabkan oleh pihak lain. Makanya kita tidak dianjurkan mengandalkan teknologi keselamatan kendaraan saat berkendara,” katanya.

“Karena yang bisa menyelamatkan adalah cara, gaya, karakter, dan kondisi fisik pengemudi,” ujar Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau