Peristiwa tersebut melibatkan dua mobil, satu unit Honda Mobilio dan satu unit Mitsubishi Xpander. Keduanya ringsek akibat benturan keras yang terjadi saat kecelakaan tersebut.
“Mobil yang dari arah utara sempat menabrak divider, melompat menuju jalur berlawanan kemudian kena mobil yang dari arah berlawanan. Setelah itu (mobil yang dari utara) menabrak bangunan di pinggir jalan” ujar Kasatlantas Polres Sleman AKP Mega Tetuko, Sabtu (3/10/2020).
Baca juga: Pilihan Mobil Bekas Rp 70 Jutaan di Balai Lelang, Bisa Dapat Ayla
Lihat postingan ini di Instagram
Empat orang yang merupakan penumpang Mobilio dilaporkan tewas di tempat kejadian perkara (TKP), sementara tiga orang penumpang lainnya mengalami luka-luka dan mendapat perawatan intensif di RSUD Sleman.
Sementara satu orang pengemudi Xpander mengalami luka di bagian kepala dan dibawa ke RSA UGM untuk mendapat perawatan.
Dalam kecelakaan ini beberapa orang sampai terlempar keluar saat kedua mobil tabrakan. Diduga benturan sangat kencang, membuat penumpang yang tidak menggunakan seat belt melayang lewat jendela.
Baca juga: Mengenal Istilah Bus Mbois dan Banter, Apa Artinya?
Pentingnya Seat Belt
Seat belt atau sabuk pengaman memang tidak bisa menjamin keselamatan Anda saat di jalan. Tapi komponen ini terbukti dapat meminimalisir cedera yang diderita korban kecelakaan.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan, menyepelekan penggunaan sabuk pengaman atau tidak menggunakan seat belt dengan benar bisa mengancam keselamatan diri.
Sebab saat terjadi benturan sewaktu terjadi kecelakaan, sabuk pengaman bisa menahan tubuh agar tetap berada pada posisi di bangku. Namun hal ini bisa terjadi jika seat belt digunakan dengan benar.
Baca juga: 3 Produk Lokal Suzuki Dongkrak Pasar Saat Pandemi
“Jangan pasang seat belt hanya bagian atasnya saja, atau cuma disenderin biar suara peringatan enggak bunyi. Fitur mobil yang safety-nya tersedia harus dimanfaatkan secara maksimal,” ucap Sony, kepada Kompas.com (3/10/2020).
Sony juga menambahkan, memakai seat belt atau menggunakan mobil dengan fitur safety yang lengkap tidak menjamin keselamatan di jalan.
“Fitur-fitur safety yang canggih sebaiknya dimanfaatkan hanya untuk error yang disebabkan oleh pihak lain. Makanya kita tidak dianjurkan mengandalkan teknologi keselamatan kendaraan saat berkendara,” katanya.
“Karena yang bisa menyelamatkan adalah cara, gaya, karakter, dan kondisi fisik pengemudi,” ujar Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.