Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi Kasus Kecelakaan Tabrak Pembatas Jalan, Siapa yang Salah?

Kompas.com - 01/10/2020, 16:21 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus kecelakaan yang melibatkan pengguna kendaraan dengan pembatas jalan kerap terjadi. Baru saja menimpa mobil hingga terbalik di Jalan Gatot Subroto arah Slipi, Kamis (1/10/2020).

Peristiwa ini kemudian menimbulkan pertanyaan, mengapa kecelakaan seperti ini kerap kali terjadi. Apakah karena minimnya tanda dari fasilitas jalan tersebut?

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mencoba menjawab dari sisi keamanan berkendara.

Menurutnya fasilitas pembatas jalan, trotoar dan lainnya yang berada di jalan ada pada sebuah lingkungan yang dapat dikendalikan oleh pengemudi.

Baca juga: Aplikasi Digital untuk Logistik Truk Tumbuh di Masa Pandemi

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Kamis (1/10) Kecelakaan mobil terbalik menabrak pembatas jalan di depan gedung DPR/MPR arah Slipi pada pagi hari ini. - via @bayukurniaa @timsteve21 @ricky_riantana20 #jktinfo

A post shared by JAKARTA INFO (@jktinfo) on Sep 30, 2020 at 6:14pm PDT

“Jadi terdapat dua lingkungan, pertama yang mampu dikendalikan oleh pengemudi dan satu yang tidak. Pembatas jalan berada pada lingkungan tersebut sehingga ini sebabnya kecelakaan dengan pembatas jalan selalu diberitakan kesalahan pengemudi,” ucap Jusri saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Hilux Double Cabin Jadi Andalan Pengangkut Obat di Bengkulu

Jusri menambahkan, mau bagaimana pun kondisinya jalan raya, baik berlubang, tidak rata, ada pembatas, pengendara tidak dapat melakukan apapun. Oleh karena itu, pengendara wajib memiliki metode untuk mengantisipasi lingkungan yang beragam tersebut.

“Orang yang menabrak itu termasuk orang yang gagal mengantisipasi. Mereka banyak memaksa melakukan manuver ketika bidang pandangnya terhalang. Logikanya, kalau dapat melihat pembatas pasti tidak akan terjadi kecelakaan. Apakah dengan adanya pembatas jalan selalu akan terjadi kecelakaan? Tidak juga,” ucap Jusri.

Menurut Jusri, pembatas jalan lebih cocok dikategorikan kontributor, bukan penyebab.

“Faktor kecelakaan selalu berada dalam area kontrol pengendara yang memiliki akses untuk dapat mengenal dan mengantisipasi bahaya,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau