Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi Kasus Kecelakaan Tabrak Pembatas Jalan, Siapa yang Salah?

Kompas.com - 01/10/2020, 16:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus kecelakaan yang melibatkan pengguna kendaraan dengan pembatas jalan kerap terjadi. Baru saja menimpa mobil hingga terbalik di Jalan Gatot Subroto arah Slipi, Kamis (1/10/2020).

Peristiwa ini kemudian menimbulkan pertanyaan, mengapa kecelakaan seperti ini kerap kali terjadi. Apakah karena minimnya tanda dari fasilitas jalan tersebut?

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mencoba menjawab dari sisi keamanan berkendara.

Menurutnya fasilitas pembatas jalan, trotoar dan lainnya yang berada di jalan ada pada sebuah lingkungan yang dapat dikendalikan oleh pengemudi.

Baca juga: Aplikasi Digital untuk Logistik Truk Tumbuh di Masa Pandemi

“Jadi terdapat dua lingkungan, pertama yang mampu dikendalikan oleh pengemudi dan satu yang tidak. Pembatas jalan berada pada lingkungan tersebut sehingga ini sebabnya kecelakaan dengan pembatas jalan selalu diberitakan kesalahan pengemudi,” ucap Jusri saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Hilux Double Cabin Jadi Andalan Pengangkut Obat di Bengkulu

Jusri menambahkan, mau bagaimana pun kondisinya jalan raya, baik berlubang, tidak rata, ada pembatas, pengendara tidak dapat melakukan apapun. Oleh karena itu, pengendara wajib memiliki metode untuk mengantisipasi lingkungan yang beragam tersebut.

“Orang yang menabrak itu termasuk orang yang gagal mengantisipasi. Mereka banyak memaksa melakukan manuver ketika bidang pandangnya terhalang. Logikanya, kalau dapat melihat pembatas pasti tidak akan terjadi kecelakaan. Apakah dengan adanya pembatas jalan selalu akan terjadi kecelakaan? Tidak juga,” ucap Jusri.

Menurut Jusri, pembatas jalan lebih cocok dikategorikan kontributor, bukan penyebab.

“Faktor kecelakaan selalu berada dalam area kontrol pengendara yang memiliki akses untuk dapat mengenal dan mengantisipasi bahaya,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com