JAKARTA, KOMPAS.com - Mengemudikan mobil sembari bermain ponsel, seorang perempuan di Tasikmalaya menabrak tiga orang pengemis, salah satunya tewas.
Kebiasaan berkendara sambil menggunakan gawai sangatlah berbahaya, akan tetapi selama ini masih banyak yang mengabaikan ancaman bahaya tersebut.
Tidak sedikit yang sengaja menggunakan ponsel karena menganggap bahwa keahliannya mengemudi sudah mumpuni sehingga tidak peduli ada risiko bahaya.
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, ketika mengemudi sambil bermain HP lebih berbahaya dibandingkan pengaruh alkohol dari dua botol bir.
Baca juga: Jika Pajak Mobil Baru Nol Persen, Fortuner, Pajero Sport, dan CR-V Cuma Rp 200 Jutaan
Dengan kata lain, potensi kecelakaan saat mengendarai kendaraan roda empat sambil bermain HP lebih besar dibandingkan berkendara dalam kondisi mabuk.
Hal ini disebabkan ketika menggunakan ponsel pengendara tidak lagi memperhatikan jalan yang dilewati serta pengguna jalan di sekitarnya.
"Berdasarkan penelitian, bahaya bermain HP saat berkendara adalah empat kali lipat lebih besar dari seseorang yang sedang mabuk atau dalam pengaruh alkohol (dalam dosis 2 botol bir),” ujarnya kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Jusri menambahkan, ketika mengemudi dan memegang gawai sama saja dengan berkendara dalam kondisi mata tertutup.
Baca juga: Harga SUV Murah Bisa Rp 100 Jutaan Jika Pajak Mobil Baru Jadi Nol Persen
Sedangkan, saat berkendara dalam kondisi mabuk pengendara mabuk masih melihat jalan meski responnya lebih lambat.
“Maka bisa dibayangkan, betapa bahayanya mengoperasikan atau bermain telepon genggam saat mengemudi,” katanya.
Jusri juga mengatakan, berdasarkan hasil penelitian institusi keselamatan berkendara di Inggris sedikitnya ada tiga tipe penggunaan ponsel, yaitu texting dan membaca, bicara di telepon tanpa wireless, dan bicara dengan wireless.
"Dari ketiga perilaku tersebut memberikan kualitas konsentrasi yang buruk sekali saat mengemudi. Mengganggu konsentrasi kita dan berpengaruh pada kemampuan persepsi dan motorik," tuturnya.
Baca juga: Deretan Mobil Bekas Rp 70 Jutaan di Balai Lelang
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan tersebut, potensi gangguan yang akan dialami pengendara saat mengemudi sambil berbicara tanpa wireless di atas 65 persen.
“Sedangkan saat berbicara menggunakan wireless potensi bahayanya sebesar 47 persen. Sementara untuk texting sebesar 40 persen,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.