JAKARTA, KOMPAS.com - Mengembalikan kondisi sepeda motor seperti sedia kala atau restorasi merupakan salah satu upaya yang kerap dilakukan pecinta roda dua agar tunggangannya tetap menarik.
Biasanya, langkah tersebut dilakukan pada motor yang sudah berusia tua atau tak diproduksi di Indonesia lagi. Alasannya beragam, mulai dari ingin melestarikan sejarah sampai bernostalgia.
Spesialis restorasi motor dua tak, Nanang Wahyu K mengatakan bahwa masih banyak pecinta motor yang ingin bernostalgia. Sebab mencari motor jadul yang masih dalam kondisi baru sangatlah sulit.
Baca juga: Lagi Musim Motor Bekas, Pahami Bedanya Restorasi, NOS, dan Orisinil
"Maka dari itu, salah satu yang bisa dilakukan ialah membuatnya seakan-akan motor keluaran dari diler yakni dengan restorasi total," ujar dia kepada Kompas.com belum lama ini.
"Kemudian ada kebanggaan tersendiri pada beberapa jenis motor karena sudah hampir punah keberadaannya," lanjut Nanang.
Selain itu, menurutnya, alasan lain restorasi adalah untuk kepuasan pribadi. Para penghobi atau kolektor motor tak seakan tidak peduli dengan harga yang dikeluarkan untuk restorasi.
Paling penting, kata dia adalah bisa mendapatkan motor idaman dengan kondisi yang istimewa.
Baca juga: Beli Motor NOS, Awas Bannya Kedaluwarsa
“Ada juga yang demi kepuasan pribadi, karena dulu motor tersebut sempat ngetren pada eranya. Dan sekarang sudah jarang yang ditemukan dalam kondisi istimewa,” ucap Nanang.
Hal ini sebagaimana dirasakan oleh Farhan Zaidan selaku pemilik Honda Astrea Legenda 2 lansiran tahun 2003 ketika ditemui beberapa waktu lalu.
"Selain karena motor ini murah, ada kenangan tersendiri. Waktu saya belajar motor, saya menggunakan Astrea Legenda. Meski biaya restorasi dan sparepart lebih mahal, emang udah hobi motor sih ya, jadi bukan masalah," ujar dia.
Alasan lain mengapa masih banyak beberapa pecinta roda dua yang melakukan restorasi motor ialah investasi.
"Tapi ini bukan tujuan utamanya, kebanyakan sih nostalgia. Jika pemilik bisa menjaga kondisi motor dengan baik, tentu di kemudian hari harganya bisa naik sehingga menambah keuntungan," kata Nanang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.