JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi para pecinta otomotif khususnya pehobi motor lawas pasti sangat teliti ketika hendak meminang koleksi barunya. Sama halnya pecinta motor mesin dua tak, yang sekarang ini mulai marak kembali.
Calon pembeli sebaiknya tidak hanya melihat kondisi bodinya saja, tetapi setiap suku cadang atau aksesorinya juga harus menjadi perhatian.
Sebab, kondisi setiap motor sangat menentukan harga yang akan ditawarkan. Jika masih bagus dan asli tanpa diganti, maka banderolnya juga menjadi sangat tinggi.
Baca juga: Masih Jual Bensin Premium, Pertamina Sebut Ini Tugas dari Pemerintah
Dalam hal jual beli motor lawas dikenal dengan beberapa istilah seperti restorasi, NOS (New Old Stock), dan orian (orisinil).
Ahmad Arif atau yang biasanya dipanggil Arif Kiprok yang merupakan pedagang jual beli motor lawas coba menjelaskan beberapa perbedaan dari tiga istilah tersebut.
“Untuk restorasi sebetulnya sudah termasuk orian. Jadi orian itu ada dua, orisinil dari bawaan pabrik dan restorasi ori,” ucap Arif saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (13/9/2020).
Arif melanjutkan, pengertian restorasi sendiri adalah melakukan perbaikan total menjadi bentuk asli seperti saat motor keluar dari diler. Jadi semua part yang dipasang sesuai dengan pabrikan.
Baca juga: Kendaraan Pakai Octane Booster Bensin, Berefek Atau Tidak Sih?
Sementara, untuk NOS atau New Old Stock menurut Arif sebetulnya hanya istilah, jadi barang baru tapi stoknya lama.
“Seperti RX-King Special Edition yang kemarin saya jual Rp 150 juta itu NOS, barang baru tapi dari tahun 2003 belum pernah dipakai sama sekali,”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.