JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat semua agen pemegang merek (APM) putar otak demi melangsungkan bisnis. Lantaran adanya keterbatasan akses dengan cara konvensional, membuat strategi penjualan beralih ke jalur digital atau daring.
Seperti diketahui, banyak agen pemegang merek (APM) yang banting setir menggunakan jalur daring sebagai alternatif dalam menawarkan produk, program penjualan, hingga peluncuran mobil baru. Langkah serupa juga dilakukan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM).
Lantas bagaimana evaluasi sampai sejauh ini, apakah terbukti efektif, atau justru terbukti lebih baik dari cara-cara konvensional?
Menjawab pertanyaan ini, Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM, mengakui, bila strategi digital memang sejauh ini menjadi cara yang paling efektif karena adanya keterbatasan dari kegiatan yang bersifat off line atau tatap muka.
Baca juga: Toyota Masih Punya Simpanan Produk Baru di Tahun Ini
"Sebagai gambaran porsi dari komposisi prospek konsumen yang datang untuk melihat atau pun sekadar bertanya soal produk via online sekarang meningkat. Dulu (sebelum pandemi) itu sekitar 15 persen, tapi saat pandemi naik 35-40 persen, bahkan beberapa cabang sampai 50 persen prospek konsumen itu datang dari online," ucap Anton dalam webinar Kompas Talk, Kamis (18/9/2020).
Melihat adanya respons yang baik, Anton menjelaskan bila Toyota langsung mempercepat akses kemudahan bagi konsumen via daring yang sebelumnya sudah direncanakan. Tak hanya itu saja, dalam upaya penjualan, Toyota sudah menggelar pameran secara virtual.
Hasil dari kegiatan digital tersebut, diklaim Anton cukup baik. Bahkan pengembangan ke depan tak hanya soal menawarkan produk, tapi bagaimana bisa memberikan penawaran kemudahan-kemudahan lain bagi konsumen yang ingin membeli produk.
"Jadi memang kreativitas kami ditantang dalam dunia digital. Karena memang tidak hanya dari sisi produk saja, tapi juga dari sisi berbagai alternatif solusi keringan, cara bayar, dan lainnya, kita tawarkan juga," ucap Anton.
Pencapaian
Sementara dari pencapaian ragam acara digital yang telah dilakukan Toyota, Anton mengklaim jumlahnya juga signifikan. Dalam gelaran Virtual Toyota Expo pada Juli lalu, menghasilkan surat pemesanan kendaraan (SPK) hingga 250 unit.
Jumlah tersebut dianggap cukup besar lantaran hanya dilakukan untuk diler di Jakarta dalam 2-3 hari. Bahkan, perolehan SPK tersebut dianggap mirip layaknya ketika sedang menggelar pameran di pusat pebelanjaan.
Baca juga: Pandemi Tak Kunjung Usai, Gaikindo Revisi Target Penjualan Lagi
Lalu pada cara kedua, yakni Indonesia Otomotif Online Festival (IOOF) yang dilakukan akhir Agustus lalu, Anton mengatakan Toyota berhasil mengantongi lebih dari 600 SPK.
"Hasil atau SPK yang kami dapat itu bukan sekadar konsumen hanya menaruh nama saja, tapi sudah ada booking fee. Jadi ibaratnya sudah benar-benar ada proses transaksi yang dilakukan juga secara daring," ucap Anton.
"Ini mirip sekali seperti saat kami bikin pameran di mall atau motor show ya, konsumen masih bisa lihat produk sampai berkomunikasi dengan wiraniaga secara digital hingga akhirnya memutuskan untuk pembelian," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.