JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak sedikit masyarakat yang memiliki kebiasaan mematikan mobil dengan cara menderungkan mesin terlebih dahulu sebelum memutar kunci kontak ke posisi off.
Padahal, kebiasaan ini justru salah kaprah bahkan memiliki akibat yang kurang baik, karena mobil-mobil generasi terbaru sudah canggih.
Salah satu alasan orang zaman dulu menderungkan mesin adalah demi menjaga daya aki tetap terjaga pada dinamo starter.
Hal tersebut kerap dilakukan karena ada anggapan, ketika kemudian hendak dinyalakan, mesin bisa hidup dengan mudah.
Kerusakan komponen
Penyebab cepat rusaknya komponen pada mesin mobil bisa terjadi karena kebiasaan yang salah, misalnya bagaimana mematikan mesin kendaraan.
Kebiasaan ini biasa dilakukan karena faktor turun-temurun, efek yang ditimbulkan juga tidak sesaat, tetapi dalam jangka waktu panjang.
Baca juga: Patuh PSBB, Diler Suzuki Beroperasi 25 Persen, Pabrik Tetap 2 Shift
“Komponen mesin akan cepat mengalami keausan, bahkan bisa membuat mesin jebol, saat tidak mengerti cara mematikan mobil dengan benar. Jika begitu usia mesin akan berkurang dari semestinya, dan akan sangat merugikan,” ujar Service Part Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Anjar Rosjadi, kepada Kompas.com, Selasa (15/9/2020).
Anjar melanjutkan, hindari mematikan mobil saat putaran mesin masih tinggi. Sebaiknya tunggu terlebih dahulu hingga rpm mesin stabil.
Kemudian hindari kebiasaan menarik gas ketika akan mematikan kendaraan.
Baca juga: Mulai Sering Hujan, Perhatikan 5 Komponen Mobil Ini
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.