JAKARTA, KOMPAS.com - Bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Indonesia memiliki banyak trayek, salah satunya yaitu dari pulau Jawa ke berbagai daerah di Sumatera.
Biasanya bus lintas Sumatera ini melewati medan jalan yang beragam, mulai dari tol, pegunungan, sampai jalan rusak.
Selain itu, bus-bus lintas Sumatera memiliki ciri khas, seperti penggunaan tameng besi di kaca depan dan bodinya yang terlihat kotor karena melewati medan jalan yang berat. Namun ada satu hal lagi, yaitu pemilihan sasis bus.
Selain itu, masyarakat juga tertarik dengan informasi mengenai bus Sumatera jarang pakai sasis Jepang.
Penasaran seperti apa, berikut 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Kamis 10 September 2020:
1. Mengapa Bus Sumatera Jarang Menggunakan Sasis Jepang?
Bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Indonesia memiliki banyak trayek, salah satunya yaitu dari pulau Jawa ke berbagai daerah di Sumatera. Biasanya bus lintas Sumatera ini melewati medan jalan yang beragam, mulai dari tol, pegunungan, sampai jalan rusak.
Selain itu, bus-bus lintas Sumatera memiliki ciri khas, seperti penggunaan tameng besi di kaca depan dan bodinya yang terlihat kotor karena melewati medan jalan yang berat. Namun ada satu hal lagi, yaitu pemilihan sasis bus.
Baca juga: Mengapa Bus Sumatera Jarang Menggunakan Sasis Jepang?
2. PSBB Ketat, Pergerakan Keluar Masuk Jakarta Kembali Dibatasi?
Meningkatnya kasus Covid-19 membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menarik rem darurat dengan memberlakukan kembali pengetatan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) pada 14 September 2020.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.