Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketimbang Manual, Makin Banyak Pengemudi Pemula Pilih Mobil Matik

Kompas.com - 06/09/2020, 17:41 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Karena kepraktisan dan kemudahan selama berkendara, dewasa ini orang-orang semakin banyak yang menggunakan mobil bertransmisi otomatis ketimbang mobil manual.

Banyak orang merasa, mobil bertransmisi otomatis memiliki sejumlah kelebihan. Terutama saat dipakai di perkotaan yang kondisi lalu lintasnya terbilang padat.

Hal ini bahkan turut berimbas pada sejumlah peserta kursus mengemudi yang lebih memilih mobil matik daripada manual.

Baca juga: Catat, Begini Cara Urus BPKB Hilang

Tuas transmisi otomatik.KompasOtomotif-Donny Apriliananda Tuas transmisi otomatik.

Dilansir dari BBC, Driver and Vehicle Standards Agency (DVSA) mencatat jumlah tes mengemudi menggunakan mobil matik terus meningkat tiap tahunnya sejak tahun 2012.

Data DVSA menunjukkan pada 2011-2012 terdapat 70.429 tes mengemudi yang dilakukan dengan mobil matik di Inggris.

Sementara pada 2018-2019, angka itu bertambah menjadi 185.043 tes mengemudi atau meningkat 163 persen.

Baca juga: Mulai Rp 300 Jutaan, Yaris Racikan Toyota Gazoo Racing Meluncur

Mobil All New BMW M2 Competition saat diresmikan pertama kalinya di Eurokars Galery, Plaza Indonesia, Jakarta, Sabtu (24/11/2018). BMW Indonesia akan menjual All New BMW M2 Competition di awal tahun 2019 dengan 2 pilihan transmisi, yaitu transmisi otomatis dan juga manual.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Mobil All New BMW M2 Competition saat diresmikan pertama kalinya di Eurokars Galery, Plaza Indonesia, Jakarta, Sabtu (24/11/2018). BMW Indonesia akan menjual All New BMW M2 Competition di awal tahun 2019 dengan 2 pilihan transmisi, yaitu transmisi otomatis dan juga manual.

Laporan BBC juga mengatakan bahwa angka-angka ini diprediksi akan terus mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya.

Terutama dengan larangan penjualan mobil bensin atau diesel di Inggris pada 2035. Hal ini akan berimbas pada maraknya mobil listrik, yang notabene hanya menyediakan transmisi otomatis.

Banyaknya pengemudi pemula yang lebih memilih mobil matik ternyatajuga terjadi di Indonesia. Apalagi sejumlah sekolah mengemudi juga lebih banyak menyediakan mobil tanpa pedal kopling.

Baca juga: Ada Klaster Covid-19 di Transportasi Umum, Transportasi yang Mana?

ilustrasi kursus mengemudiKompas.com/Fathan Radityasani ilustrasi kursus mengemudi

“Kalau di tempat kami memang sudah lebih banyak matik, komposisinya bisa sekitar 60 persen (matik) berbanding 40 persen (manual),” ujar Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre (RDC), kepada Kompas.com (6/9/2020).

Marcell juga menambahkan, dari sisi keamanan dan keselamatan, sebetulnya tak ada bedanya pemula yang mengendarai mobil matik atau manual.

Akan tetapi pengemudi mobil matik, khususnya para pemula, memang harus memahami dan mempelajari dulu karakter transmisi otomatis. Jangan sampai karena tidak terbiasa, pengemudi mobil matik jadi rentan mengalami kecelakaan lalu lintas.

“Bukan berarti mobil matik lebih aman, sama saja. Asalkan tahu safety operating procedures-nya, kedua jenis transmisi aman-aman saja,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau