Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Merawat Airsus pada Mobil Itu Mudah

Kompas.com - 04/09/2020, 10:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Air suspension (airsus) atau suspensi udara merupakan salah satu komponen yang kerap diandalkan ketika hendak memodifikasi mobil menjadi ceper.

Secara prinsip kerja sistem ini memanfaatkan udara bertekanan yang dimasukkan ke dalam balon agar bisa mengembang. Sehingga, mampu mengatur tinggi rendah ground clearance mobil.

Biasanya, air suspension bisa memendek 6-8 cm dan mengembang hingga 30 cm. Jadi, meskipun mobil telah menjadi ceper pemilik tetap bisa menggunakannya dalam keperluan harian.

Baca juga: Pasang Velocity Stack, Cara Mudah Tingkatkan Performa Motor Injeksi

Honda Civic The Arjuna, kaki-kaki rapat dengan air suspension dan pelek besar.Stanly/Otomania Honda Civic The Arjuna, kaki-kaki rapat dengan air suspension dan pelek besar.

Kendati demikian, airsus perlu perawatan rutin berupa membuang udara dan air di tangki penampungan supaya selalu dalam kondisi optimal.

"Selain memperhatikan instalasi dan komponen vitalnya terpasang dengan benar, air suspension perlu dirawat. Sangat mudah, tinggal kuras saja udara yang ada di dalam tabung dua atau tiga bulan sekali," kata Rifky Baskoro, punggawa Akasia Motor kepada Kompas.com.

Menurut Rifky, tujuan pengurasan tabung udara ini adalah untuk mengurangi adanya air atau uap air yang terjadi karena kondensasi udara di dalam tabung.

Baca juga: Dari Starko sampai GT Turbo, Begini Perjalanan Starlet di Indonesia

Air Suspension lansiran Revolt yang digunakan Suzuki Ertiga tipe GL tahun 2016.GridOto.com Air Suspension lansiran Revolt yang digunakan Suzuki Ertiga tipe GL tahun 2016.

"Jadi, udara yang ke balon-balon itu udara murni, tanpa kandungan air," kata Rifky.

Selain itu, pemilik juga perlu membersihkan kolong mobil secara berkala supaya balon karet dalam keadaan bersih dan tidak mudah rusak akibat kotoran di jalan.

"Kalau dibiarkan, bisa menyebabkan kerusakan serius. Air yang ada di dalam tangki dikhawatirkan masuk ke solenoid valve sehingga membuat aliran udara terganggu," jelas Arief Budiman, pemilik bengkel spesialis air suspension BRF Custom Works.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau