Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Aquaplaning, Jangan Ngebut Saat Mobil Melibas Genangan Air

Kompas.com - 25/08/2020, 11:12 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengemudikan kendaraan roda empat saat musim hujan seperti sekarang ini berbeda, dibandingkan saat jalanan kering.

Kondisi jalanan basah serta guyuran air hujan membuat pengendara harus ekstra hati-hati untuk mengantisipasi segala sesuatu yang bisa saja terjadi. Salah satunya mencegah terjadinya aquaplaning atau hilangnya daya cengkeram ban pada aspal.

Aquaplaning atau yang juga disebut hydroplaning ini disebabkan karena kendaraan melaju di jalanan yang tergenang air dengan kecepatan cukup tinggi.

Sehingga, traksi ban terhadap aspal menjadi berkurang dan bisa menyebabkan kendaraan kehilangan kendali.

Baca juga: Masih Main Ponsel Sambil Berkendara, Siap-siap Kena Denda Rp 750.000

Dalam beberapa kasus yang terjadi, kondisi ini juga menjadi pemicu terjadinya kecelakaan hingga menimbulkan korban jiwa.

Ilustrasi berkendara diguyur hujan.Istimewa Ilustrasi berkendara diguyur hujan.

On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Zulpata Zainal mengatakan, tidak ada trik atau cara khusus untuk mencegah terjadinya aquaplaning selain mengurangi kecepatan saat melibas genangan air.

“Hindari melibas genangan dengan kecepatan tinggi, agar tidak terjadi gejala aquaplaning. Tidak ada triknya kalau melibas genangan air,” ujarnya kepada Kompas.com, Senin (24/8/2020).

Zulpata melanjutkan, ban bagus, ban kurang bagus apalagi kondisi telapaknya gundul (aus), sebaiknya tetap mengurangi kecepatan kendaraannya.

Baca juga: Ingat, Mengemudi Sambil Main Ponsel Lebih Bahaya dari Pengaruh Alkohol

Hal yang sama juga diungkapkan Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana.

Sony menambahkan, pengendara harus memahami gejala hydroplaning supaya bisa melakukan antisipasi untuk meminimalisir bahaya yang bisa terjadi.

“Saat aquaplaning terjadi, ban selip, lalu terjadi tabrakan, pengendara yang tidak paham tidak bisa antisipasi,” ucapnya.

Kondisi ban aus berbulupopularmechanics.com Kondisi ban aus berbulu
Sony juga mengatakan, hilangnya traksi ban pada aspal ini selain berkendara dalam kecepatan tinggi kondisi ban juga sangat berpengaruh. Apalagi, ban yang digunakan sudah aus.

“Kalau bisa perhatikan dulu mobil yang lewat di depan kita sebagai acuan. Tapi aquaplaning paling sering terjadi karena tapak ban yang sudah gundul,” turu Sony.

Baca juga: Ketahui Ini Bahaya Mengemudi Sambil Main Ponsel

Untuk itu, Sony pun menyarankan, pengemudi kendaraan roda empat agar tetap berhati-hati saat melintas di jalanan basah terlebih saat ada genangan air.

“Biasanya karena terburu-buru, orang melintasi genangan air dengan cepat. Padahal ini yang justru berbahaya, pelan-pelan saja agar mobil tidak terangkat dari aspal,” kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau