JAKARTA, KOMPAS.com - Mengemudikan kendaraan roda empat saat musim hujan seperti sekarang ini berbeda, dibandingkan saat jalanan kering.
Kondisi jalanan basah serta guyuran air hujan membuat pengendara harus ekstra hati-hati untuk mengantisipasi segala sesuatu yang bisa saja terjadi. Salah satunya mencegah terjadinya aquaplaning atau hilangnya daya cengkeram ban pada aspal.
Aquaplaning atau yang juga disebut hydroplaning ini disebabkan karena kendaraan melaju di jalanan yang tergenang air dengan kecepatan cukup tinggi.
Sehingga, traksi ban terhadap aspal menjadi berkurang dan bisa menyebabkan kendaraan kehilangan kendali.
Baca juga: Masih Main Ponsel Sambil Berkendara, Siap-siap Kena Denda Rp 750.000
Dalam beberapa kasus yang terjadi, kondisi ini juga menjadi pemicu terjadinya kecelakaan hingga menimbulkan korban jiwa.
On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Zulpata Zainal mengatakan, tidak ada trik atau cara khusus untuk mencegah terjadinya aquaplaning selain mengurangi kecepatan saat melibas genangan air.
“Hindari melibas genangan dengan kecepatan tinggi, agar tidak terjadi gejala aquaplaning. Tidak ada triknya kalau melibas genangan air,” ujarnya kepada Kompas.com, Senin (24/8/2020).
Zulpata melanjutkan, ban bagus, ban kurang bagus apalagi kondisi telapaknya gundul ( aus), sebaiknya tetap mengurangi kecepatan kendaraannya.
Baca juga: Ingat, Mengemudi Sambil Main Ponsel Lebih Bahaya dari Pengaruh Alkohol
Hal yang sama juga diungkapkan Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia ( SDCI) Sony Susmana.
Sony menambahkan, pengendara harus memahami gejala hydroplaning supaya bisa melakukan antisipasi untuk meminimalisir bahaya yang bisa terjadi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan