JAKARTA, KOMPAS.com - Posisi pembonceng cukup krusial saat naik sepeda motor. Posisi yang ideal ialah penumpang belakang menghadap ke depan dan duduk rapat dengan pengendara.
Tapi nyatanya hal ini mungkin sulit dilakukan jika pengendara dan penumpangnya lawan jenis. Pembonceng perempuan bisa risih jika duduk rapat dengan laki-laki, apalagi yang bukan pasangannya.
Belum lagi protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 menganjurkan setiap orang menjaga jarak. Sehingga duduk rapat terkesan jadi kontradiktif antara safety riding dan kesehatan.
Baca juga: Toyota Fortuner Pimpin Pasar Mobil Juli 2020, Xpander Kalahkan Avanza
Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, bila harus membonceng, caranya bisa dengan menempelkan kedua lutut ke bagian pinggang pengendara.
"Mungkin risih karena bukan pasangan. Terus bagaimana, caranya kedua bagian dengkul harus membekap pinggul pengemudi. Jepitkan,” kata Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.
Dengan cara sederhana itu, lanjut Jusri, bisa menggantikan posisi rapat yang disarankan dalam posisi berkendara yang baik dan benar.
Baca juga: Ingat, Jangan Duduk Menyamping Saat Boncengan di Motor
Jusri mengatakan, dari kacamata ajaran keselamatan berkendara, bagaimanapun posisi pembonceng memang sangat penting sebab tugas penumpang ialah menyelaraskan gerakan tubuh dengan pengendara.
“Nah, posisi berkendara itu termasuk boncenger. Duduk yang paling ideal menghadap ke depan. Selain itu juga penumpang harus membekap atau memeluk pengendara, seperti menyatu,” kata Jusri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.