Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Kenapa Mobil Bekas Pabrikan Jepang Lebih Laris ketimbang Eropa

Kompas.com - 08/08/2020, 11:01 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan mobil bekas dengan harga di bawah Rp 100 juta mengalami peningkatan di tengah pandemi Covid-19 ini.

Peningkatan terjadi pada kendaraan roda empat yang rata-rata usianya sudah tidak lagi muda dan didominasi dari pabrikan Jepang.

Banyak konsumen yang cenderung memilih membeli mobil asal pabrikan Jepang, tentunya dengan berbagai pertimbangan.

Mulai ketersediaan suku cadang, perawatan yang dinilai lebih mudah, serta harga komponen dianggap lebih murah dibandingkan mobil pabrikan Eropa.

Baca juga: Mobil Bekas Harga Rp 60 Jutaan, Ini Pilihannya

Kondisi inilah yang kemudian membuat keberadaan mobil asal benua biru tidak begitu diminati oleh konsumen terlebih bagi para pembeli pemula.

Suasana pusat penjualan mobil bekas di Jakarta PusatKompas.com/Setyo Adi Suasana pusat penjualan mobil bekas di Jakarta Pusat

Herjanto Kosasih, Senior Manager Marketing Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, mengatakan, saat ini penjualan mobil bekas memang mengalami peningkatan.

Hanya saja, kenaikan penjualan itu hanya terjadi pada mobil bekas dari pabrikan Jepang, dan tidak termasuk mobil-mobil Eropa.

“Mobil dari pabrikan Eropa bukan belum ada (kenaikan), tapi beli sparepart-nya mahal dan ini tetap menjadi pertimbangan pembeli,” ujarnya kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Menurut dia, dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, konsumen akan lebih memilih kendaraan yang bisa hemat.

Baca juga: 10 Mobil Bekas Asal Eropa dan AS Harga Rp 50 Jutaan

Mulai harganya sampai dengan komponen jika sewaktu-waktu membutuhkan penggantian. Sementara untuk mobil pabrikan Eropa dikenal banderol suku cadangnya lebih mahal dibandingkan dengan pabrikan Jepang.

Salah satu sedan Mercedes Benz bekas yang dipajang di diler DBS Auto, Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2018).Kompas.com/Alsadad Rudi Salah satu sedan Mercedes Benz bekas yang dipajang di diler DBS Auto, Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2018).

“Jelas ini (harga sparepart) menjadi pertimbangan pembeli, berat dong hari gini, kalau bisa berhemat kenapa memilih yang mahal?” tuturnya.

Herjanto juga mengatakan, sebenarnya keberadaan suku cadang mobil-mobil dari pabrikan Eropa tetap tersedia di pasaran, tetapi harga yang ditawarkan mahal.

Baca juga: 10 Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Bisa Dapat BMW Lawas

“Kalau ada sih tetap ada, cuma ya itu kan (harganya) mahal,” katanya.

Dengan berbagai pertimbangan tersebut, Herjanto pun menyarankan bagi pembeli pemula atau yang baru pertama kali memiliki mobil untuk tidak coba-coba membelinya.

“Bagi yang senang mobil asal jalan saja atau pemula, sebaiknya jangan, karena menyiksa diri. Kalau memang tidak mengerti, mending tidak usah karena tidak murah,” ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com