JAKARTA, KOMPAS.com – Naik motor sambil berboncengan tentunya harus aman, agar selamat sampai tujuan. Namun kadang ada perilaku dari penumpang yang malah bisa mengganggu pengendara sehingga bisa kehilangan keseimbangan.
Padahal penumpang berpotensi lebih fatal cederanya jika terlibat kecelakaan. Hal ini dikarenakan terkadang penumpang tidak tidak siap ketika terjadi kecelakaan. Oleh karena itu sebaiknya penumpang harus benar sikapnya.
Head of Safety Riding Promotion Wahana, Agus Sani mengatakan, pembonceng jangan berpegangan yang dapat mengganggu konsentrasi pengendara. Kemudian jangan membuat pengendara tidak nyaman.
Baca juga: Pelat Titanium di Tangan Marquez Ternyata Patah karena Buka Jendela
“Iya misalnya berpegangan ke pundak atau leher, malah bisa bikin geli pengendara. Kemudian penumpang juga kalau bisa diam, jangan mengganggu pengendara,” kata Agus kepada Kompas.com, Jumat (7/8/2020).
Agar mengurangi cedera saat berboncengan, ada yang harus diperhatikan. Pertama pembonceng harus menggunakan perlengkapan yang sama dengan pengendara, seperti helm, jaket, dan sepatu.
“Kemudian pembonceng harus berpegangan kepada pengendara. Disarankan berpegangan di bagian perut atau di pinggang pengendara,” ucap Agus.
Baca juga: Ini Daftar Harga MPV Murah per Agustus 2020
Kemudian selain berpegangan, usahakan lutut pembonceng menempel ringan pada pinggul pengendara. Jangan lupa agar penumpang memiliki pandangan ke arah depan, sesuai dengan geraknya kendaraan.
“Terakhir, postur badan pembonceng mengikuti gerakan pengendara pada saat berbelok. Jangan melawan arah kemiringan sepeda motor,” kata dia.
Kemudian bagi pengendara, disarankan agar lebih halus saat mengendarai motor sambil membonceng. Hal ini dilakukan agar penumpang merasa nyaman dan lebih mudah mengikuti manuver pengendara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.