JAKARTA, KOMPAS.com - Meski diklaim cukup menguntungkan dari segi binis, namun dengan penjualan mobil lawas yang meningkat di tengah pemberlakukan ganjil genap juga memberikan dampak negatif.
Herjanto Kosasih, Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, mengatakan ganjil genap sedikit kurang pas untuk diberlakukan saat ini, apalagi kondisi pandemi Covid-19 saat ini masih sangat tinggi penyebarannya.
"Kalau mau dilihat dari segi bisnis, tentu ini celah buat kami karena menguntungkan dengan banyak orang yang mulai belanja lagi mobil bekas. Prediksinya tentu mobil lawas atau dengan harga yang di bawah Rp 100 juta," ucap Herjanto kepada Kompas.com, Selasa (4/8/2020).
Baca juga: Ganjil Genap Berlaku Lagi, Penjualan Mobil Bekas Tahun Tua Diprediksi Meningkat
"Tapi dari segi kaca mata keseluruhan, pemberlakuan ganjil genap ini sebenarnya sangat berisiko, pemerintah seakan memaksakan. Karena keterbatasan, orang beli mobil dengan harga murah tahun tua, tanpa peduli lagi soal teknologi, efeknya kita tahu polusi untuk mobil lawas kan diklaim tidak bagus juga," kata dia.
Menurut Herjanto, kondisi pandemi dan pemberlakuakn ganjil genap layaknya dua sisi uang koin. Pada satu sisi menguntungkan bagi bisnis, namun di lain sisi punya resiko dan efek yang kurang baik.
Dari kategori mobil lawas di bawah Rp 100 jutaan, menurut Herjanto pilihannya cukup beragam. Mulai dari Avanza dan Xenia keluaran 2005 yang banderolnya hanya sekitar Rp 60 - Rp 70 juta, belum lagi ditambah denga sedan-sedan lawas, Vios atau Honda City yang memang harganya sudah turun drastis.
"Bisa dilihat sendiri kalau nanti banyak mobil lawas pasti dampaknya juga tidak baik bagi polusi. Biasanya mobil yang usia pakai 10 tahun dari Jakarta itu lebih banyak diserap konsumen daerah, tapi sebenatar lagi pasti putarannya banyak di kota," kata Herjanto.
Baca juga: Simak Pilihan 10 Mobil Bekas Harga Rp 100 Jutaan
Irwan, pemilik showroom mobil bekas di kawasan Jakarta Timur juga mengungkapkan hal senada. Menurut dia, ganjil genap menjadi celah untuk membangkitkan lagi bisnis mobil bekas, namun memang bila melihat dari segi daya beli masyarakat saat ini, kecenderungannya orang akan cari mobil yang murah.
"Tujuannya pasti untuk menghindari naik angkutan umum, jadi mau beli mobil mungkin tak lagi lihat kebutuhan, tapi lebih dari dananya. Saran saya, dibandingkan beli mobil yang yang usianya sudah 10 tahun lebih, lebih baik cari segmen LCGC," ujar Irwan.
"Mobil LCGC tahun 2016-2017 juga sudah murah, kalau punya dana Rp 100 juga bisa dapat Agya-Ayla harga Rp 65 jutaan. Karimun Wagon R juga murah, sekitar Rp 55 sampai Rp 65 jutaan yang tahun 2018," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.