Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjil Genap Berlaku Lagi, Penjualan Mobil Bekas Tahun Tua Diprediksi Meningkat

Kompas.com - 04/08/2020, 12:41 WIB
Stanly Ravel,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat kondisi pandemi Covid-19 masih mengancam, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menerapkan sisitem pembatasan mobil pribadi dengan metode ganjil genap.

Penerapan ini berlangsung sekaligus perpanjangan PSBB transisi. Hal ini pun menimbulkan pro dan kontra, lantaran secara tidak langsung memaksa masyarakat menggunakan transportasi umum yang tingkat risiko penularannya lebih tinggi dibandingkan mobil pribadi.

Namun dampak dari adanya ganjil genap, ternyata diklaim bakal memberikan angin segar bagi penjualan mobil bekas.

Baca juga: Simak Pilihan 10 Mobil Bekas Harga Rp 100 Jutaan

Herjanto Kosasih, Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, mengatkan bila tren mobil seken akan kembali berjalan sebagai alternatif untuk masyarakat di tengah pandemi.

"Jujur akan sangat berpengaruh, kita tahu kondisi seperti ini di mana orang sangat hati-hati menggunakan transportasi umum, pasti ada alternatif untuk melirik mobil bekas. Sekarang saja pergerakannya sudah mulai terlihat," ucap Herjanto kepada Kompas.com, Selasa (4/8/2020).

Kolong tol Becakayu dijadikan tempat berjualan mobil bekas, Jakarta Timur, Senin (11/2/2019)KOMPAS.com/ Ryana Aryadita Kolong tol Becakayu dijadikan tempat berjualan mobil bekas, Jakarta Timur, Senin (11/2/2019)

Herjanto memprediksi bila mulai pertengahan Agustus nanti, penjualan mobil bekas akan kembali menunjukkan tren pertumbuhan. Namun, dari sisi segmen kendaraannya sendiri, teryata tidak merujuk pada model tahun mudah atau unit yang tergolong baru.

Karena konsisi keuangan masyarakat yang minim, model yang diperkirakan bakal laris adalah mobil bekas dengan tahun lawas. Usia pakainya rata-rata akan berada 10 tahun lebih, sementara modelnya pun beragam.

"Kelihatannya akan seperti itu, jadi orang akan cari mobil bekas harga termurah kisaranya Rp 100 juta ke bawah. Otomatis kalau bicara dengan harga tersebut sudah pasti tahun tua, dan mereka tidak akan peduli selama itu bisa membuat mereka aman atau tak menggunakan transportasi umum," ujar Herjanto.

Baca juga: Menu SUV Medium Bekas Rp 200 Jutaan, Ada Fortuner, CR-V, sampai Pajero Sport

Dua unit mobil bekas, masing-masing Honda Brio dan Toyota Yaris yang dijual di diler Kara Mobil, Jalan Margonda, Depok, Selasa (13/2/2018).Kompas.com/Alsadad Rudi Dua unit mobil bekas, masing-masing Honda Brio dan Toyota Yaris yang dijual di diler Kara Mobil, Jalan Margonda, Depok, Selasa (13/2/2018).

"Sekarang saja Avanza dan Xenia lawas yang sudah 9-10 tahun mulai di cari lagi, belum lainnya. Bahkan sampai sedan yang dulu pasarnya mati suri karena harga jualnya yang sudah hancur, bukan tidak mungkin bakal jadi alternatif," kata dia.

Senada dengan Herjanto, Irwan pedagang mobil bekas di kawasan Klender, Jakarta Timur, juga menjelaskan hal yang serupa.

Menurut Irwan, selain mobil lawas yang masih bisa dibeli dengan harga Rp 100 juta, pilihan lainnya bisa menyasar pada mobil-mobil LCGC atau city car.

Baca juga: Dilema Ganjil Genap dan Jumlah Transportasi Umum yang Masih Kurang

Banyak program promosi selama masa pembukaan showroom baru Mobil88 Bekasi.Mobil88 Banyak program promosi selama masa pembukaan showroom baru Mobil88 Bekasi.

"LCGC keluaran pertama bisa jadi incaran juga, tahun 2016 seperti Ayla atau Agya yang harganya sekarang sudah Rp 60 jutaan sampai Rp 75 jutaan. City car seperti Etios atau model-model Korea juga bisa jadi alternatif, tapi rata-rata sudah pasti transmisinya manual," kata Irwan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com