JEREZ, KOMPAS.com - Banyak yang ingin bisa jadi pebalap di tim Repsol Honda dan mendapat motor yang bagus. Meski demikian menjinakkan RC213V bukan tugas yang mudah, salah satu contohnya ialah Jorge Lorenzo.
Saat pindah dari Ducati ke Honda Lorenzo susah payah menjinakkan RC213V. Padahal di sisi lain, Marc Marquez begitu digdaya di musim 2019 dengan hampir selalu naik podium sepanjang seri. Sedangkan Lorenzo, yang meski punya gelar dua kali juara dunia di belakang namanya, gagal total di tim balap Honda.
Baca juga: Sah! Pol Espargaro Gantikan Marquez di Repsol Honda
Menanggapi hal tersebut, pebalap anyar Repsol Honda yang baru menandatangi kontrak dua musim, Pol Espargaro, mengatakan bahwa dia bukan Lorenzo dan punya gaya balap yang berbeda dari seniornya.
"Saat dengan Lorenzo sangat buruk. Tapi itu membuat saya nyaman, sebab saya tahu dia dan saya pebalap yang berbeda. Motor Honda butuh pebalap yang ambisius, yang bisa memberikan semuanya dan tahu bisa menderita karenanya," kata Pol.
"Dari sudut pandang itu saya belajar banyak beberapa tahun ini bersama KTM, di mana saya jatuh berulang kali. Honda ingin pebalap yang ambisius dan agresif, dan saya pikir gaya balap saya bisa beradaptasi dengan motor itu," katanya.
Baca juga: Sambut MotoGP 2020, Bahu Marc Marquez Sudah Sembuh
Bahkan Pol mengatakan tujuan utama Honda mengontraknya ialah untuk mengalahkan Marc Marquez. Honda tidak butuh pebalap kedua atau pebalap lapis, tapi butuh orang yang sama kuat seperti Marc.
"Seperti yang kita tahu, tantangan terbesar pebalap ialah bisa mengalahkan yang tercepat dan itu adalah tugas saya. Honda tidak mengontrak saya untuk jadi pebalap kedua, tapi bisa mengalahkan Marc," kata Pol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.