JAKARTA, KOMPAS.com – Aki sebagai penyuplai listrik pada mobil terbagi menjadi dua model, aki basah dan aki mantenance free (MF) atau biasa dibilang aki kering karena tidak perlu ditambah air aki.
Aki MF memiliki kelebihan tidak perlu ada perawatan rutin, sedangkan aki kering memiliki harga yang relatif lebih murah. Bagi pemilik kendaraan yang ingin mengganti aki mobilnya, kadang terpikir mana yang lebih awet dan tahan lama?
Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna mengatakan, keawetan dari aki MF dan basah sebetulnya sangat relatif dari penggunaan dan perawatannya.
Baca juga: Mobil Keluaran Terbaru Tak Perlu Dipanaskan, Mitos atau Fakta?
“Misalnya sama-sama tidak dirawat, maka aki basah akan lebih cepat rusak dibanding aki MF,” kata Suparna kepada Kompas.com, Selasa (9/6/2020).
Cairan aki pada aki basah dalam kurun waktu tertentu akan menguap dan perlu ditambah. Jika tidak ditambah atau dirawat, aki basah lebih cepat drop dan rusak. Sedangkan aki MF didesain tidak perlu penambahan air aki, maka lebih awet.
Baca juga: Minat MPV Murah di Bawah Rp 200 Juta, Ini Daftarnya
“Lain halnya jika aki basah dirawat dengan benar dan rutin. Misal rajin servis berkala dan akan ditambah cairan akinya. Jadi aki bekerja maksimal dan awet, bahkan bisa melebihi usia aki MF dengan asumsi pemakaian normal,” ucap Suparna.
Suparna menambahkan, dalam pemakaian normal, aki MF memiliki usia pakai dua sampai tiga tahun. Jadi jika rajin merawat aki basah, usia pakainya bisa lebih dari itu. Sedangkan kalau tidak normal, bisa hanya setahun bahkan kurang usia pakainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.