Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Tertipu Beli Helm Premium Secara Online

Kompas.com - 04/06/2020, 07:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Era digital membuat konsumsi produk otomotif bisa dilakukan secara online, salah satunya membeli helm. Produk keselamatan wajib ini banyak yang dijual dalam jaringan (daring) mulai yang murah sampai berstatus helm premium.

Terutama dalam masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, tidak sedikit toko helm tutup dan hanya melayani pembelian secara online demi mencegah penyebaran virus corona.

Namun, ternyata cukup banyak kasus penipuan di forum jual beli helm secara online. Terkait hal ini, Store Manager di toko helm premium RC Motogarage, Priadanis Nugroho Putra, memberikan tips supaya tetap aman dalam membeli helm secara online.

Baca juga: Harga Motor Sport 250 cc, Simak Persaingan Ninja, CBR250 dan R25

“Calon pembeli sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu sebelum memutuskan membeli helm secara online. Seperti, apakah toko helm tersebut memiliki toko fisik yang bisa didatangi secara langsung,” ujar Danis saat dihubungi Kompas.com, Rabu (03/06/2020)

AGV Replika RossiStanly/Otomania AGV Replika Rossi

Terutama untuk helm premium, Danis mengatakan, orang awam akan sulit membedakan jika tidak melihat helm secara langsung.

Banyak orang awam yang baru ingin membeli helm pasti bertanya “ini ketahuan orisinal dari mana?”

"Kalau mereka membeli langsung ke toko, kita bisa menjalaskan sesuai kondisi fisik helm. Tetapi, jika via online akan susah diketahui apakah barang tersebut benar-benar orisinal atau tidak,” katanya.

Baca juga: Modifikasi RE Himalayan Tracker

Danis menambahkan, contohnya, untuk helm premium Shoei yang asli terdapat tahun pembuatan, tanda QC dan juga sertifikasi SNELL. 

“Kemudian, jangan pernah tergiur dengan harga yang terlalu murah,” ujarnya.

Misal, harga pasaran masih Rp 7 juta, namun yang ditawarkan hanya Rp 3 juta. Tentu konsumen wajib waspada.

“Selain itu pembeli sebaiknya memanfaatkan e-commerce dalam melakukan transaksi, jadi uang akan ditransfer ke e-commerce terlebih dahulu baru ke penjual. Karena mayoritas orang yang terkena penipuan sudah transfer uang tapi barang belum dikirim,” jelasnya lagi.

Danis mengingatkan kembali, jangan lupa untuk cek reputasi toko online sebelum membeli, mulai dari foto-foto yang digunakan hingga testimoni dari para pembeli lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com