JAKARTA, KOMPAS.com - Light Emitting Diode (LED) banyak diaplikasikan karena dinilai lebih terang, awet, dan tahan lama. Namun, tidak semua pabrikan motor menggunakan lampu jenis ini untuk semua pencahayaan.
Salah satu bagian pencahayaan yang tidak semuanya dibekali dengan LED adalah lampu sein. Sebagian produsen masih mengandalkan bohlam biasa.
Baca juga: Lampu Sein Motor Berkedip Cepat, Mengapa Bisa Begitu?
Untuk pemilik motor yang tidak puas dengan bohlam, banyak juga yang menggantinya dengan LED. Bentuknya lebih kecil dan harganya terbilang cukup murah, yakni kisaran Rp 50.000.
Sayangnya, tidak semua orang paham apa dampaknya. Biasanya, lampu sein variasi ini tidak berkedip setelah dipasang pada motor.
Kepala Bengkel Astra Motor Center Jakarta Rendra Kusuma menjelaskan, ada perbedaan watt antara LED dan bohlam. Pada LED, sekitar 0,007 atau 0,008 watt, sementara pada bohlam sein asli sekitar 5 watt.
Dengan adanya perbedaan besaran watt itulah, flasher yang ada pada motor standar pabrik tidak bisa mengirim sekaligus membagi arus sehingga lampu sein tidak berkedip.
Baca juga: Lampu Sein, Fitur Keselamatan yang Biasa Dilupakan
"Karena watt-nya beda, watt LED lebih kecil. Kalau enggak sama watt-nya makanya seinnya enggak kedip karena ada ketidaksesuaian tegangan. Flasher itu, kan, sudah diatur berapa watt. Kalau enggak pas, platinanya tidak bekerja," kata Rendra, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Rendra menambahkan, agar lampu sein bisa berkedip, salah satunya caranya adalah mengganti flasher yang sesuai dengan watt sein LED. Namun, ubahan ini tidak direkomendasikan karena segala hal yang sudah dipasangkan pada motor sudah sesuai standar aturan dan perhitungan yang tepat.
"Kami enggak rekomendasi kalau diubah-ubah," ujar Rendra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.