JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan pedal kopling pada mobil transmisi manual menjadi salah satu pembeda utama dengan mobil bertransmisi otomatis.
Sebagai komponen penting pada mobil yang digunakan saat perpindahan gigi transmisi, jarak main pedal kopling pun wajib diperhatikan.
Pasalnya, penyetelan kopling yang tidak benar akan berpengaruh pada kenyamanan dan juga keawetan dari kopling itu sendiri.
Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna mengatakan, setelan kopling pada mobil manual harus benar. Jangan sampai terlalu rapat atau pun sebaliknya jangan terlalu longgar.
Baca juga: 3 Komponen Mobil Transmisi Manual yang Rawan Rusak
“Setelan kopling harus tepat, jangan terlalu nyetut atau rapat dan juga jangan terlalu longgar. Karena ini juga akan berpengaruh pada komponen mobil,” kata Suparna kepada Kompas.com belum lama ini.
Dia menjelaskan, jika kopling disetel terlalu rapat maka saat pedal diinjak sedikit kopling sudah bekerja. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya selip kopling.
“Karena saat pedal dilepas tidak bisa terlalu bebas, sehingga terjadi selip seolah-olah terus menekan,” ucapnya.
Penyetelan yang terlalu rapat membuat tenaga kendaraan juga akan berkurang. Hal ini disebabkan karena selip kopling sehingga tenaga yang seharusnya disalurkan menjadi tidak sempurna.
“Jadi kalau terlalu rapat tenaga yang terilis tidak bisa 100 persen, karena terjadinya selip. Sebaliknya, jika setelan kopling terlalu longgar, saat pedal kopling diinjak belum terbebas secara 100 persen, mungkin hanya 70 persen sampai 80 persen,” ujar Suparna.
Baca juga: Kesalahan Fatal Pengguna Mobil Transmisi Matik yang Bikin Mesin Jebol
Efek dari penyetelan kopling yang terlalu longgar salah satunya, perpindahan gigi atau transmisi akan keras atau tidak bisa halus.
Jika kondisi ini terjadi dalam waktu yang lama bisa berakibat kerusakan pada komponen.
“Terutama pada gigi percepatan, karena belum terjadi sinkron secara 100 persen,” tuturnya.
Suparna juga mengatakan, selain penyetelan kopling yang perlu diperhatikan pada mobil manual adalah kondisi minyak kopling. Menurutnya, kualitas minyak kopling harus dijaga agar kinerja kopling juga bisa maksimal.
“Kualitas minyak kopling harus diperhatikan, volumenya jangan sampai kurang. Selain itu juga harus dilakukan penggantian secara rutin,” ujarnya.
Baca juga: Beli Mobil Bekas Rp 25 Jutaan, Bisa Dapat BMW Lawas
Jika minyak kopling sudah tidak bagus dan tidak segera diganti efeknya seperti penyetelan kopling yang terlalu longgar.
“Kopling bisa tekor karena tenaga tidak terilis sempurna secara 100 persen. Perpindahan gigi juga keras dan juga gigi percepatan juga akan lebih cepat rusak,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.