Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat Dampak Buruk Mobil Diesel Minum Solar Kualitas Rendah

Kompas.com - 14/05/2020, 08:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak jarang ditemui pemilik mobil bermesin diesel mengisi solar berkualitas rendah. Harga terjangkau serta penyebaran solar berkualitas, biasanya menjadi alasan utama.

Namun, meski memaksa mobil diesel minum solar kualitas rendah, ingat pada dampak dan konsekuensinya!

Solar dari Pertamina saat ini terbagi menjadi tiga, yakni Bio Solar, Dextalite, dan Pertamina Dex. Untuk kualitasnya sendiri, Bio Solar berada di urutan terbawa dengan angka setana (cetane) 48.

Sementara, Dextalite dengan setana minimal 51, dan Pertamina Dex mencapai 53.

Dealer Technical Support Dept. Head PT.TAM, Didi Ahadi, mengatakan, penggunaan solar dengan angka sentana yang rendah bisa membuat filter solar lebih cepat kotor.

Baca juga: Harga CR-V dan X-Trail di Bursa Lelang Mulai Rp 50 Jutaan

Tidak hanya itu saja, solar berkualitas rendah juga memiliki kadar sulfur air yang cukup tinggi.

Mobil diesel di pasar mobil bekasOtomania/Setyo Adi Mobil diesel di pasar mobil bekas

“Mobil bermesin diesel saat ini rata-rata sudah menggunakan system commonrail, apabila sulfurnya tinggi akan mengganggu kinerja dan dapat merusak commonrail sitemnya,” ujar Didi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/05/2020)

Baca juga: Mobil Bekas di Bursa Lelang, Rp 60 Jutaan Dapat Jazz dan Yaris

Didi melanjutkan, “Akibatnya pembakaran menjadi tidak sempurna, dan bisa membuat perfoma mesin menurun. Tarikannya juga bisa saja terasa kurang,”

Penurunan perfoma mesin disebabkan oleh filter solar yang kotor atau bahkan tersumbat. Jika dipaksakan, hal ini bisa saja merusak bagian mesin yang lainnya.

Selain itu, pembakaran yang tidak sempurna juga akan menimbulkan gejala brebet atau mesin menjadi mengelitik.

“Gejala knocking atau mengelitik pada mesin diesel tetap ada. Tapi samar-samar, karena suara mesinnya sudah keras. Bagi yang sudah biasa menggunakan mobil diesel biasanya sudah bisa membedaka suaranya,” ujar Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau