JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak jarang ditemui pemilik mobil bermesin diesel mengisi solar berkualitas rendah. Harga terjangkau serta penyebaran solar berkualitas, biasanya menjadi alasan utama.
Namun, meski memaksa mobil diesel minum solar kualitas rendah, ingat pada dampak dan konsekuensinya!
Solar dari Pertamina saat ini terbagi menjadi tiga, yakni Bio Solar, Dextalite, dan Pertamina Dex. Untuk kualitasnya sendiri, Bio Solar berada di urutan terbawa dengan angka setana (cetane) 48.
Sementara, Dextalite dengan setana minimal 51, dan Pertamina Dex mencapai 53.
Dealer Technical Support Dept. Head PT.TAM, Didi Ahadi, mengatakan, penggunaan solar dengan angka sentana yang rendah bisa membuat filter solar lebih cepat kotor.
Tidak hanya itu saja, solar berkualitas rendah juga memiliki kadar sulfur air yang cukup tinggi.
“Mobil bermesin diesel saat ini rata-rata sudah menggunakan system commonrail, apabila sulfurnya tinggi akan mengganggu kinerja dan dapat merusak commonrail sitemnya,” ujar Didi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/05/2020)
Didi melanjutkan, “Akibatnya pembakaran menjadi tidak sempurna, dan bisa membuat perfoma mesin menurun. Tarikannya juga bisa saja terasa kurang,”
Penurunan perfoma mesin disebabkan oleh filter solar yang kotor atau bahkan tersumbat. Jika dipaksakan, hal ini bisa saja merusak bagian mesin yang lainnya.
Selain itu, pembakaran yang tidak sempurna juga akan menimbulkan gejala brebet atau mesin menjadi mengelitik.
“Gejala knocking atau mengelitik pada mesin diesel tetap ada. Tapi samar-samar, karena suara mesinnya sudah keras. Bagi yang sudah biasa menggunakan mobil diesel biasanya sudah bisa membedaka suaranya,” ujar Didi.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/14/082200015/ingat-dampak-buruk-mobil-diesel-minum-solar-kualitas-rendah