JAKARTA, KOMPAS.com - Kesalahan dalam mengendarai sepeda motor kopling, tidak hanya dilakukan oleh pengendara pemula saja. Tetapi, yang sudah terbiasa pun terkadang masih banyak kesalahannya.
Kesalahan yang dilakukan ini tidak hanya bisa memperpendek usia komponen kendaraan, tetapi juga bisa membahayakan pengendara.
Menurut Head of Safety Riding Wahana, Main Dealer motor Honda untuk wilayah Jakarta-Tangerang Agus Agus Sani, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh pengendara motor kopling.
Baca juga: Fatalitas Kecelakaan Justru Semakin Tinggi Saat Jalan Kosong
Berikut tiga kesalahan yang sering dilakukan pengendara motor kopling:
1. Jari menempel di tuas kopling
Kebiasaan ini seolah sudah menjadi hal yang lumrah dilakukan oleh para pengendara motor kopling.
Padahal, jika hal itu terus dilakukan akan berdampak pada usia komponen kendaraan terutama kampas kopling.
"Kesalahan pertama yang sering dilakukan oleh pengendara motor kopling adalah ketika motor berjalan jari tangan mereka selalu standby pada tuas kopling," ujar Agus kepada Kompas.com, belum lama ini.
Saat jari menempel pada tuas kopling bisa menyebabkan kopling tidak menekan pressure plate secara penuh.
Baca juga: Mobil Matik Terparkir Lama, Sebaiknya Posisi Transmisi di N atau P?
Hal ini menimbulkan terjadinya gesekan antara pelat kopling dan friction plate, sehingga kampas kopling mudah aus.
Padahal komponen tersebut mempunyai peranan yang sangat vital, yaitu meneruskan daya dari mesin ke transmisi, akibatnya mesin bekerja keras tetapi motor tidak bisa lari.
Selain itu, kampas yang sudah aus akan menyebabkan kendaran lebih sulit dikendalikan.
2. Menarik tuas kopling saat berbelok
Kesalahan lainnya yang juga masih banyak dilakukan oleh pengendara motor kopling adalah saat berbelok atau menikung.
Banyak pengendara yang masih menekan tuas kopling saat bermanuver. Padahal, menurut Agus kebiasaan tersebut justru akan mengganggu keseimbangan.