BANDUNG, KOMPAS.com - Praktik travel gelap yang menyelundupkan pemudik, tengah marak semenjak adanya larangan untuk mudik Lebaran tahun ini oleh pemerintah.
Bahkan, promosi travel ilegal yang bisa mengantarkan pemudik sampai ke kampung halamannya dilakukan secara terbuka melalui media sosial.
Selain di wilayah DKI Jakarta, travel tidak berizin ini juga kedapatan berusaha masuk ke wilayah Jawa Barat.
Petugas yang berjaga di pos penyekatan atau pembatasan Tasikmalaya, berhasil mengamankan seorang sopir travel gelap.
Baca juga: Selama 8 Hari, 29.166 Kendaraan Dipaksa Putar Balik karena Nekat Mudik
Kabid Humas Polda Jawa Barat (Jabar) Kombes Pol Saptono Erlangga Waskitoroso mengatakan, kasus travel gelap yang menyelundupkan pemudik berhasil dicegah saat hendak masuk wilayah Tasik.
“Ada kasus travel gelap yang ditemukan di wilayah Tasik Kota,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (1/5/2020).
Untuk penanganan kasus tersebut, Saptono menambahkan, sudah langsung ditangani oleh jajaran Polres setempat.
“Sudah ditangani oleh Polres Tasik Kota, sopirnya diberikan bukti pelanggaran (tilang), sedangkan untuk mobil yang digunakan diamankan,” ucapnya.
Baca juga: Nekat Selundupkan Pemudik, Sopir Travel Gelap Bisa Dipenjara
Sementara untuk penumpang yang menggunakan jasa travel ilegal juga ditindak sesuai dengan prosedur yang ada untuk pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19.
“Kalau untuk penanganan penumpangnya langsung diserahkan kepada petugas Gugus Tugas untuk dilakukan rapid test. Selain itu juga dilakukan isolasi,” ujarnya.
Sejak adanya larangan mudik oleh pemerintah Jumat (24/4/2020), Polda Jabar langsung bersiaga di 212 titik pos penyekatan yang sudah disebar di berbagai ruas jalan. Mulai jalan tol, jalan arteri, hingga ke jalan perbatasan dengan provinsi lain.
“Sejak penerapan larangan mudik sampai sekarang sudah ada 29.166 kendaraan yang diminta putar balik,” tuturnya.
Baca juga: Nekat Selundupkan Pemudik, Sopir Travel Gelap Bisa Dipenjara
Saptono juga mengatakan, untuk arahan putar balik kendaraan pemudik ini dilakukan terhadap semua jenis kendaraan.
Pihaknya juga tidak memberikan pengecualian pemudik yang diperbolehkan melintas atau masuk di wilayah Jabar.
“Sampai sekarang belum ada pengecualian dengan membawa surat keterangan (Suket) semua diminta putar balik,” katanya.