JAKARTA, KOMPAS.com – Bagi sebagian orang mengisi BBM tanpa keluar mobil dinilai lebih praktis dan hemat waktu. Namun cara ini ternyata menyimpan risiko berbahaya, salah satunya risiko mobil terbakar.
Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center (RDC), mengatakan, dari sudut pandang keselamatan berkendara, keluar mobil saat isi BBM dianggap lebih aman.
Menurutnya, saat mengisi BBM tanpa keluar mobil, ada risiko listrik statis yang terjadi. Sehingga bila terjadi kebakaran akan lebih berbahaya.
Baca juga: Ekonomi Terdampak, Kemenhub Bahas Lagi Aturan Larangan Mudik
Semisal saat nosel BBM masuk ke dalam saluran tangki bahan bakar. Atau saat pintu mobil dibuka-tutup, maupun saat proses Anda keluar-masuk mobil.
“Lebih baik memang di luar kendaraan, karena bisa ada listrik statis yang bisa menyebabkan kebakaran,” ucap Marcell, kepada Kompas.com (30/4/2020).
Meski kemungkinannya kecil, namun gesekan dua benda yang menimbulkan listrik statis memang dapat menyebabkan kebarakan.
Baca juga: Mengapa Banyak Bus dan Truk yang Menepi di Pinggir Jalan?
Sementara itu, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan, oleh sebab itu pengemudi harus lebih waspada dengan kondisi di sekitar. Baik itu saat keluar mobil waktu mengisi BBM, ataupun saat memilih untuk di dalam saja.
“Enggak turun tentu saja boleh, dengan catatan pengemudi tidak lengah. Pastikan pintu tetap dikunci untuk menghindari pencurian, jangan sampai ada orang tidak berkepentingan medekati atau masuk mobil,” kata Sony, dalam kesempatan yang sama.
“Proses pengisian juga tidak boleh luput dari pandangan mata pengemudi. Selalu perhatikan angka yang tertera di meteran dispenser BBM, pastikan tutup tangki bahan bakar sudah rapat dengan melihat dari spion,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.