JAKARTA, KOMPAS.com – Modifikasi kendaraan memang sepenuhnya menjadi pilihan dari pemilik kendaraan. Misalnya, memasang bull bar atau bumper besi di depan untuk keperluan off-road memang berguna, namun jika dipakai untuk kendaraan harian, malah bisa berbahaya.
Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, pemakaian bull bar pada sport utility vehicle (SUV) atau pikap kabin ganda alias double cabin (dcab) yang dipakai sehari-hari bisa pengaruh ke handling dan jarak pengereman.
“Kendaraan sehari-hari kan melewati jalan biasa atau tol dengan kecepatan tinggi, bull bar yang berat menambah beban pada suspensi, jadi handling kurang baik,” ucap Jusri kepada Kompas.com, Rabu (22/4/2020).
Baca juga: Jadi Hanya Kendaraan dari Zona Merah yang Dilarang Mudik
Jusri menjelaskan, dengan beban yang berat di bagian depan, mengemudi di atas 80 kpj saja sudah tidak nyaman rasanya. Selain itu, ketika melakukan rem mendadak, berat dari bull bar bisa membuat mobil kehilangan cengkraman ban depan, sehingga menyebabkan jarak pengereman semakin jauh dibanding standar.
“Penggunaan bull bar memang hanya untuk kendaraan off-road. Jika dipakai onroad, bisa berbahaya, bahkan kalau sampai menabrak, bisa semakin fatal hasilnya,” kata Jusri.
Baca juga: Mulai Berlaku Jumat, Ini Sanksi untuk yang Nekat Mudik
Dalam sisi keselamatan, bumper standar dari pabrikan sudah di desain untuk meredam tubrukan, sedangkan memakai bull bar yang terbuat dari besi malah memperparah dampaknya. Selain itu, untuk pemilik kendaraan bisa lebih rugi jika menggunakan bull bar untuk mobil harian.
“Bull bar biasanya dipasang ke sasis, kelemahannya kalau tabrakan langsung berdampak ke sasisnya,” ucap Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor kepada Kompas.com.
Didi juga menambahkan, garansi dari pemasangan bull bar bisa hilang, tergantung dari suku cadang yang digaransi seperti komponen yang ada di sasis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.