Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Kemenhub, Mayoritas Responden Nyatakan Tidak Mudik

Kompas.com - 21/04/2020, 14:01 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Suasana mudik Lebaran tahun 2020 diprediksi akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Pasalnya pandemi Covid-19, terpaksa membuat orang harus mengurungkan niat untuk pulang ke kampung halaman.

Dikhawatirkan para pemudik yang menuju ke daerah-daerah akan menjadi carrier dan dapat menularkan lebih banyak orang, pasalnya penyebaran virus corona tampaknya belum mereda dalam waktu dekat.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno, mengatakan, banyak daerah sudah menutup pemudik dengan cara meminta pemudik mengikuti aturan untuk mengisolasi diri.

Baca juga: Pengendara Moge Kabur dari Razia PSBB, Polisi: Ini Tidak Menghargai Petugas

Kendaraan yang akan menyeberang ke Bali menunggu antrean masuk ke kapal  di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (24/12/2019). Data ASDP Ketapang menunjukkan, pada arus mudik masa libur Natal dan Tahun Baru 2020 di Pelabuhan Ketapang menuju Bali terhitung dari 23 Desember pukul 08.00 Wib hingga 24 Desember pukul 08.00 mencapai 42.063 penumpang atau meningkat 26 persen dibandingkan 2018 lalu.ANTARA FOTO/BUDI CANDRA SETYA Kendaraan yang akan menyeberang ke Bali menunggu antrean masuk ke kapal di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (24/12/2019). Data ASDP Ketapang menunjukkan, pada arus mudik masa libur Natal dan Tahun Baru 2020 di Pelabuhan Ketapang menuju Bali terhitung dari 23 Desember pukul 08.00 Wib hingga 24 Desember pukul 08.00 mencapai 42.063 penumpang atau meningkat 26 persen dibandingkan 2018 lalu.

“Pembatasan moda transportasi juga dikecualikan untuk moda transportasi barang dengan memperhatikan pemenuhan kebutuhan dasar penduduk,” ujar Djoko, dalam keterangan tertulis (20/4/2020).

Menurutnya, berdasarkan survei online Badan Pengembangan dan Penelitian (Balitbang) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), mayoritas responden yang berasal dari beberapa wilayah tidak akan melakukan mudik.

Survei online ini telah mendapat 42.890 responden yang berasal dari Jabodetabek sebanyak 32,7 persen, dari Jawa Timur 12,3 persen, lalu Jawa Tengah 12 persen, dan Jawa Barat 9,7 persen, serta sisanya 33,3 persen dari daerah lain seluruh Indonesia.

Baca juga: Video Pengendara Moge Kabur dari Razia PSBB dan Nyaris Tabrak Polisi

 Ilustrasi Tol Cipali saat dipakai pemudik musim lebaran 2019KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Ilustrasi Tol Cipali saat dipakai pemudik musim lebaran 2019

“Sebanyak 57 persen diantaranya memutuskan untuk tidak mudik, 37 persen belum mudik dan 7 persen sudah mudik,” kata Djoko.

“Dari angka tersebut moda yang digunakan terbanyak mobil pribadi 23,9 persen, sepeda motor 22,6 persen, pesawat udara 17,7 persen, kereta 14,6 persen, bus 10,1 persen, dan kapal laut 1,1 persen,” ucapnya.

Djoko menambahkan, sejumlah cara juga harus dilakukan untuk menahan masyarakat untuk tidak mudik. Seperti dengan menutup semua tempat wisata sampai akhir masa status darurat bencana Covid-19.

Baca juga: Jari Selalu Menempel di Tuas Rem Saat Riding Motor, Apakah Berbahaya?

Petugas gabungan Kepolisian, TNI, Dishub, Satpol PP dan Dinas Kesehatan Tangsel melakukan pemeriksaan penumpang dan pengecekan suhu tubuh pengendara dan penumpang mobil yang memasuki wilayah Tangerang Selatan di Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (18/4/2020). Tangerang Raya yang terdiri dari Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan melakukan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) menyusul Kota Jakarta dan Depok dengan diberlakukannya PSBB di Tangerang Raya diharapkan dapat menekan pergerakan kendaraan dan manusia sehingga dapat memutus matarantai penyebaran COVID-19.ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL Petugas gabungan Kepolisian, TNI, Dishub, Satpol PP dan Dinas Kesehatan Tangsel melakukan pemeriksaan penumpang dan pengecekan suhu tubuh pengendara dan penumpang mobil yang memasuki wilayah Tangerang Selatan di Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (18/4/2020). Tangerang Raya yang terdiri dari Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan melakukan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) menyusul Kota Jakarta dan Depok dengan diberlakukannya PSBB di Tangerang Raya diharapkan dapat menekan pergerakan kendaraan dan manusia sehingga dapat memutus matarantai penyebaran COVID-19.

Kemudian menutup akses jalan keluar masuk kota terdampak, kecuali akses internet. Hingga menghentikan operasional angkutan penumpang.

“Menunda mudik bukan berarti tidak mudik. Cuma waktunya tidak sekarang, masih bisa diganti hari lain. Berharap ketegasan pemerintah untuk meniadakan mudik lebaran tahun 2020,” kata Djoko

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau