Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Minyak Rem Mobil Harus Rutin Diganti

Kompas.com - 08/04/2020, 16:42 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Seperti halnya oli mesin, minyak rem juga harus diganti secara berkala. Masa penggantiannya memang tak secepat oli mesin, pabrikan biasanya menyarankan penggantian minyak rem setiap 20.000 km.

Minyak rem yang sudah rusak akan mengalami penggumpalan, dan bisa menyebabkan tersumbatnya sistem hidraulis rem.

Kepala Bengkel Auto2000 Cibinong Deni Adrian, mengatakan, rusaknya minyak rem terjadi karena telah mengalami oksidasi atau kedaluwarsa. Salah satu yang menyebabkan rusaknya minyak rem adalah air.

Baca juga: Aktivitas Pabrik Tak Dilarang, tetapi Wajib Terapkan Protokol Ini

Ilustrasi kampas rem mobil dan piringan cakram.STANLY RAVEL-KOMPAS.com Ilustrasi kampas rem mobil dan piringan cakram.

Menurut Deni, pabrikan memang telah bekerja maksimal untuk mencegah minyak rem terkontaminasi air. Namun, ada sejumlah celah yang membuat air tetap bisa masuk sehingga merusak minyak rem.

“Misal saat mencuci mobil, air bisa masuk lewat lubang pernafasan yang berada di sekitar tempat pengisian minyak rem,” ucap Deni, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Selain itu di dalam tabung reservoir minyak rem pasti terdapat celah udara, yang saat cuaca panas akan menimbulkan uap air.

Baca juga: Mana yang Benar, Turun Kaki Kiri atau Kaki Kanan saat Motor Berhenti?

Ilustrasi reservoir minyak remGridOto.com/Ryan Ilustrasi reservoir minyak rem

“Saat kondisi dingin, air tidak bisa keluar dan turun mengendap di bawah minyak rem. Dalam jangka panjang, air dapat merusak sifat kimia minyak rem,” kata Deni.

Belum lagi air dapat menyebabkan karat, terutama pada bagian saluran pipa minyak rem yang terbuat dari besi.

“Serbuk karatnya dapat menyumbat saluran minyak rem, dan dapat menyebabkan sil di master rem aus,” ucap Deni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau