JAKARTA, KOMPAS.com – Rem merupakan komponen penting yang berguna untuk menghentikan laju mobil.
Pakem atau tidaknya rem amat bergantung dari ketebalan kampas rem, oleh sebab itu pemilik mobil harus tahu bagaimana mendeteksi keausan kampas rem.
Deni Adrian, Kepala Bengkel Auto2000 Cibinong, mengatakan, untuk mendeteksi keausan kampas rem bisa dilakukan dengan cara merasakan, mendengar, dan melihat beberapa hal.
“Pertama adalah tingkat kedalaman injakan pedal rem, semakin dalam rem diinjak maka semakin besar potensi keausan pada kampas rem,” ujar Deni kepada Kompas.com belum lama ini.
Baca juga: Mana yang Benar, Turun Kaki Kiri atau Kaki Kanan saat Motor Berhenti?
Untuk mendeteksi hal ini, Anda harus tahu dulu tingkat injakan rem sebelumnya. Bandingkan dengan saat injakan rem masih terasa normal untuk menghentikan laju mobil.
“Rasakan juga getaran yang muncul saat pedal rem diinjak, kampas yang habis sering kali permukaannya tidak rata lagi, hal ini menimbulkan vibrasi akibat bidang yang bersentuhan tidak rata,” kata Deni.
Saat kampas rem mulai habis, Anda biasanya juga akan mendengar bunyi derit yang timbul dari gesekan logam. Hal ini bisa jadi pertanda telah habisnya kemampuan gigit kampas rem.
Baca juga: Aktivitas Pabrik Tak Dilarang, tetapi Wajib Terapkan Protokol Ini
“Bunyi derit itu akibat gesekan bagian logam kampas rem dan piringan cakram, kalau dibiarkan tidak hanya berbahaya bagi keselamatan, tapi juga dapat merusak cakram,” ucap Deni.
Selain melakukan hal tadi, Anda juga bisa mengecek langsung kampas rem dengan membuka roda dan mengintip ketebalannya.
“Bisa juga dengan melihat volume minyak rem di tabung reservoir, kalau minyak rem berkurang, tandanya kampas rem mulai menipis,” ujar Deni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.