Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Akibatnya Jika Sembarangan Kencangkan Baut di Pelek Mobil

Kompas.com - 01/04/2020, 06:32 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjaga kekencangan baut pelek mobil perlu dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan saat berkendara.

Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan secara rutin, terlebih saat kendaraan roda empat akan digunakan untuk melakukan perjalanan atau beraktivitas.

Jika diketahui, ada salah satu baut yang kendur sebaiknya segera dilakukan pengencangan menggunakan alat yang ada.

Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan, termasuk lepasnya baut yang bisa saja menyebabkan kecelakaan.

Tetapi, saat mengencangkan baut yang kendur juga tidak boleh asal-asalan. Harus dipastikan kekencangannya juga sesuai dengan yang direkomendasikan oleh pabrikan.

Baca juga: Ada Corona, Skutik Masih yang Terlaris di Pasar Motor Bekas

Selain itu, cara mengencangkan baut juga harus benar untuk menghindari bau slek atau rusak sehingga justru bisa berbahaya.

Pelek mobil VW menggunakan baut khusus yang dijuluki safety bolt, alat ini akan menyulitkan pencuri untuk mengambil pelek.Kompas.com/Dio Pelek mobil VW menggunakan baut khusus yang dijuluki safety bolt, alat ini akan menyulitkan pencuri untuk mengambil pelek.

Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna menjelaskan, saat mengencangkan baut pelek sebaiknya jangan langsung menggunakan alat.

“Jadi gunakan tangan dulu putar bautnya, baru setelah itu menggunakan alat untuk mengencangkannya,” kata Suparna saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/3/2020).

Saat mengencangkan baut, Suparna juga mengatakan, sebaiknya dilakukan secara menyilang jangan berurutan searah jarum jam atau berlawanan. Hal ini untuk memastikan pelek dalam kondisi yang pas atau tidak oleng saat dikencangkan.

“Posisi ban saat dikencangkan juga masih mengambang atau didongkrak. Baru setelah pelek kencang tapi belum maksimal, dongkrak diturunkan sehingga ban sudah menapak ke jalan atau lantai,” ucapnya.

Baca juga: Akibat Corona, Penjual Motor Bekas Terpaksa Turunkan Harga

Setelah itu, lanjutnya, agar kekencangan baut pada pelek sesuai sebaiknya menggunakan kunci momen yang bisa diukur kekuatan kekencangannya.

Ilustrasi mengencangkan baut saat mengganti ban.afroautos.com Ilustrasi mengencangkan baut saat mengganti ban.

“Saat mengencangkan ini posisi ban harus benar-benar menapak pada lantai atau jalan. Jangan menggunakan rem untuk menahan putaran roda saat dikencangkan, itu tidak maksimal,” ujarnya.

Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, jika tidak ada kunci momen bisa menggunakan kekuatan tangan untuk mengencangkannya.

Baca juga: Ada Virus Corona, Penjualan Motor Bekas Anjlok

Tetapi, jangan mengencangkan baut pelek untuk kendaraan pribadi menggunakan kaki. Hal ini bisa menyebabkan kekencangan yang tidak sesuai atau bahkan bisa merusak bau.

“Saat mengencangkan baut pelek idealnya menggunakan kunci momen sebesar 1050 kgf atau bisa menggunakan tangan, tapi jangan menggunakan kaki untuk menghindari over torque,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau