Ekspor Mobil Rakitan Indonesia Meningkat, Ini Model Terlarisnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktifitas ekspor kendaraan bermotor secara utuh (completely built up/CBU) melalui PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) meningkat signifikan sepanjang Januari-September 2019.

Berdasarkan keterangan resminya, aktifitas ekspor di terminal internasional di tahun berjalan 2019 meningkat sebesar 27,95 persen atau dari 182.223 unit menjadi 235.721 unit. Sementara aktivitas impor terjadi penurunan hingga 14,26 persen dari 68.326 unit menjadi 58.585 unit.

Secara akumulasi, ekspor kendaraan CBU pada periode tersebut tercatat sebanyak 294.396 unit atau meningkat sebesar 16,53 persen dibanding tahun lalu. Kontribusi terbesar datang dari Toyota, yang mencapai angka 147.806 unit (62,7 persen) atau naik 5,47 persen di 2018.

Baca juga: Toyota Masih Berharap Bisa Ekspor ke Vietnam

Leftlanenews Toyota bakal bangun pabrik perakitan baru di Meksiko

Sedangkan peringkat kedua, ditorehkan oleh Mitsubishi dengan catatan pengapalan mobil sebanyak 43.168 unit, disusul Suzuki dengan jumlah 26.736 unit.

Daftar selanjutnya diisi oleh Daihatsu (11.447 unit), Honda (5.431 unit), serta Chevrolet (800 unit).

Adapun model paling banyak diekspor sendiri adalah Toyota Fortuner dengan porsi 25,25 persen dari total ekspor CBU Toyota, disusul Rush (24,76 persen), dan Avanza (15,11 persen). Sementara Mitsubishi Xpander porsinya 18 persen dari jumlah ekspor Mitsubishi.

Baca juga: Vietnam Perketat Laju Ekspor Mobil Indonesia, Gaikindo Cari Alternatif

Febri Ardani/KompasOtomotif Pabrik perakitan SGMW Motor Indonesia (Wuling Indonesia) di Bekasi, Jawa Barat.

Suzuki dengan pangsa pasar ekspor 11 persen, ditopang oleh model Suzuki Ertiga (71,72 persen) dan APV (16,48 persen). Sisanya, diisi oleh Swift dan Carry.

Daihatsu Gran Max masih jadi andalan ekspor CBU Daihatsu Indonesia di 2019, dan Honda dengan model Honda Brio. Sedangkan Chevrolet, mengandalkan Captiva alias Wuling Almaz (versi Indonesia).

Negara tujuan ekspor CBU dari Indonesia masih diperkasai oleh Filipina dengan pangsa pasar 30 persen, diikuti Vietnam (15 persen), Arab Saudi (10,6 persen), Thailand (10,4 persen), dan Meksiko (4,81 persen).