JAKARTA, KOMPAS.com - Perluasan sistem ganjil genap di Jakarta sudah mulai disosialisasikan. Untuk mendorong masyarakat berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta sudah menyiapkan kendaraan baru.
Hal tersebut disampaikan oleh Biyouzmal, Operation Manager Auto2000 Wilayah DKI 1. Ia mengatakan, bahwa Dishub DKI Jakarta akan menyediakan transportasi yang lebih aman dan layak.
Baca juga: Toyota HiAce Berwajah Vellfire Meluncur, Harga Rp 500 Jutaan
"Kami akan masuk dengan salah satu produk kami untuk menggantikan Mikrolet (angkot). Ya (HiAce), kurang lebih seperti itu, kita akan dorong dan bergabung dengan TransJakarta dan prospeknya itu sampai dengan mungkin di atas 5.000 unit, mungkin 2 sampai 3 tahun ke depan," ujar Biyouzmal, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Biyouzmal menambahkan, rencana ini sedang digarap dan didiskusikan dengan TransJakarta. Nanti, keputusan ada di Dishub dan TransJakarta, karena ini akan disubsidi, agar operator tidak akan dirugikan.
Dengan diberlakukannya perluasan sistem ganjil genap, lanjut Biyouzmal, penggunaan kendaraan pribadi turun, emisi gas buang atau polusi di Jakarta juga diharapkan turun sekitar 40 persen yang diharapkan Kadishub.
Baca juga: Mobil Baru Toyota Hiace Berwajah Vellfire
"Dengan penurunan ini, Pemda DKI harus menyediakan transportasi yang layak, karena orang dari penggunaan kendaraan pribadi harus menggunakan kendaraan umum, kalau dengan yang ada sekarang kan tidak layak," kata Biyouzmal.
Biyouzmal mengatakan bahwa sekarang sedang disiapkan kendaraan umum yang aman dan layak tersebut. Pihaknya sudah melakukan survei dengan Kadishub dan tim dari Transjakarta.
"Transjakarta sudah membeli satu unit, sudah diubah. Nah, ini sedang dalam garapan bagaimana seat-nya, bagaimana subsidinya? Kami berharap ganjil genap bisa sukses, juga penggunaan kendaraan pribadi bisa turun di Jakarta. Transportasi publiknya naik, sehingga Jakarta tidak macet," ujar Biyouzmal.
Biyouzmal juga berpendapat bahwa diperluasnya sistem ganjil genap dapat memberikan efek positif. Sebab, di beberapa segmen orang akhirnya membeli mobil baru agar punya ganjil dan genap. Kemudian, ada juga yang tidak membeli, yang lebih memilih menggunakan transportasi publik.
"5.000 unit bertahap, ini ada 11 operator, ada KWK, Organda, Mayasari, dan lainnya. Mereka akan terlibat untuk pengadaan TransJakarta dalam menangani transportasi di Jakarta," kata Biyouzmal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.