JAKARTA, KOMPAS.com — Lama tak ada kabar, rupanya PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sampai saat ini masih memasarkan Hi-Max. Mobil pikap berdimensi mungil ini tetap dipasarkan kendati pasarnya pun mulai menyurut.
Penjualan pikap yang biasa disebut "mobil tahu bulat" ini, diakui Direktur Penjualan ADM Amelia Tjandra, memang mengalami penurunan. Karena itu, produksinya pun dibuat minim menyesuaikan pasarnya.
"Masih ada, tapi memang demand-nya tidak banyak. Kami masih produksi, tapi memang tidak banyak, sekitar 20 sampai 30 unit. Produksi Hi-Max itu on time, sekali produksi sekitar 100 unit baru nanti jualan," ucap Amel kepada wartawan di Sibolga, Sumatera Utara, Rabu (13/2/2019).
Baca juga: Daihatsu Stop Produksi Hi-Max, Demi Terios-Rush!
Menurut Amel, dari segi kompetitor, Hi-Max hanya bersaing dengan Tata di kelasnya. Namun, mobil yang memiliki slogan "jagoan jalan sempit" itu ternyata bukan tergerus oleh Tata, melainkan oleh kakaknya sendiri, yakni Gran Max pikap.
Kondisi ini terjadi karena jeda harga yang tidak terlalu jauh antara Hi-MAx dan Gran Max. Seperti diketahui, Hi-Max dibanderol mulai dari Rp 102.050.000 hingga Rp 110.050.000, sementara Gran Max mulai dari Rp 128.900.00 sampai Rp 160.000.000.
Selisih yang cukup minim tentu membuat pergeseran konsumen, apalagi kapasitas mesin dan daya angkut lebih unggul Grand Max.
"Nah, sekarang dengan cicilan dan down payment (DP) yang mirip dengan Gran Max, lebih laku Gran Max karena harga tidak jauh beda juga," kata Amel.
Saat ditanya soal siapa saat ini yang menjadi konsumen mobil tahu bulat tersebut, Amel menjelaskan lebih didominasi oleh perusahaan yang bergerak sesuai peruntukan Hi-MAx di jalan kecil. Paling besar permintaannya adalah perusahaan rokok yang berada di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.