Diler Penumpang Pertama Mitsubishi di Zona "Free Trade"

BATAM, KOMPAS.com -  PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) kembali menambah jaringan penjualan dengan meresmikan diler Mitsubishi Pekanperkasa Berlian Motor Batam, Kamis (9/8/2018). Diler ini menjadi diler kendaraan penumpang pertama MMKSI di pulau yang dikenal sebagai zona perdagangan bebas (free trade zone/FTZ).

Tidak tanggungg-tanggung, sebagai jaringan kendaraan penumpang pertama Mitsubishi, diler yang berada dibawah Sumatera Berlian Motor (SBM) Group ini, langsung disajikan dengan fasilitas sales, service, dan spare part (3S). Hal ini diklaim menjadi bukti kuat MMKSI dan Mitsubishi Motor untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggannnya di Batam dan provinsi Kepulauan Riau.

"Terima kasih atas kerja sama dalam proyek investasi pengambangan diler penumpang Mitsubishi. Saya optimis diler Pekanperkasa bisa meningkatkan bisnis serta brand images Mitsubishi ke depannya," ucap Director of Sales and Marketing Division MMKSI Irwan Kuncuro, dalam sesi peresmian di Batam, Kamis (9/8/2018).

Baca juga: Mitsubishi Tingkatkan Angka Produksi Xpander

Diler penumpang pertama Mitsubishi di Batam ini berdiri di atas lahan seluas 5.502 m2, dengan bangunan 1.080 m2. Dengan fasilitas 3S, diler ini dilengkapi dengan layanan servis berupa empat stall umum, satu stall inspection line, dan dua stall Mitsubishi Quick Pit (MTQ), yang merupakan layanan servis ringan dengan waktu kurang dari satu jam.

STANLY RAVEL Mitsubishi resmikan diler penumpang pertama di Batam

Baca juga: Selamat Tinggal Brand New Day Mitsubishi

"Investasi yang kami lakukan pada diler penumpang ini mengikuti standar penuh dari MMKSI. Kami ingin memberikan layanan terbaik di Batam termasuk dengan adanya penyediaan suku cadang untuk kendaraan Mitsubishi," kata President Direktur SBM Group Tonny Chandra.

Sementara untuk nilai investasinya sendiri, menurut Tonny angkanya secara total keseluruhan mencapai Rp 35 miliar. Kehadiran diler Pekanperkasa Batam menambah jaringan resmi Mitsubishi di Indonesia yang kini jumlahnya mencapai 120 diler.