Valencia, KompasOtomotif – Dimas Ekky Pratama, pebalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) yang dikirim ke kejuaraan Moto2 Eropa mengaku banyak mendapat ilmu setelah menyelesaikan musim balap 2017 dan finish di posisi ke-6.
Tahun ini, Dimas dan satu lagi pebalap, Andi Gilang, yang ikut di kejuaraan dunia Moto3 junior, menetap di Eropa selama musim bergulir. Ternyata hal ini berpengaruh positif ketimbang pulang-pergi Indonesia-Spanyol jelang balapan.
”Saya bisa lebih banyak berkomunikasi dengan tim, dan ini sangat berpengaruh. Misalnya lagi di workshop, bahas event, ngobrol sama mereka makin nyambung. Kita bisa sama-sama cari solusi untuk dianalisa,” kata Dimas, (19/11/2017), di Valencia.
Namun, satu hal keinginan Dimas sebagai seorang pebalap, yakni mendapatkan coach atau trainer, pelatih pribadi yang bisa mengontrol dan memberi masukan soal membalap.
”Misalnya (Dani) Pedrosa yang punya coach Sete Gibernau. Pengalaman balap Sete bisa langsung diturunkan. Eric Granad (juara Moto3 Eropa, pesaing Dimas), juga punya mentor. Mereka mendapat evaluasi setiap latihan,” kata Dimas.
”Ada yang memberi evaluasi, tapi dia bukan pebalap. Lebih enak kalau yang berpengalaman (di lintasan balap),” kata Dimas.
Gayung bersambut, karena AHM memang sedang mempertimbangkan pendampingan untuk pebalap yang dikirim ke Eropa. Namun, Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran AHM belum mengungkapkan seperti apa bentuk pendampingan yang akan diberikan musim depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.