Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Masyarakat Masih Enggan Cuci Helm

Kompas.com - 14/11/2017, 11:42 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Salah satu alasan pengendara sepeda motor enggan membersihkan helm di gerai cuci helm adalah terkait faktor tarif sekali mencuci.

Anes, Penggawa gerai Clean Helm di Atrium Senen, Jakarta Pusat, mengatakan bahwa tarif rata-rata untuk satu kali cuci helm di gerai cuci helm itu bekisar Rp 20.000 hingga Rp 30.000. Angka tersebut hampir serupa dengan harga untuk satu kali membersihkan motor.
 
"Ada pelanggan yang membandingkan harga cuci motor dengan cuci helm. Sudah tanya harga, saat tahu tarifnya Rp 26.000, enggak jadi nyuci" kata Anes saat ditemui KompasOtomotif di Atrium Senen, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2017).
 
Gerai cuci helm di Atrium Senen, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2017).Fachri Fachrudin Gerai cuci helm di Atrium Senen, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2017).
 
Anes mengatakan, di beberapa tempat di Jakarta, biaya untuk satu kali pencucian motor lebih murah daripada mencuci helm. Akan tetapi, menjadi tidak tepat membandingkan harga dengan cara seperti itu. Sebab, mencuci helm lebih sulit jika dibandingkan dengan cuci motor.
 
Pencucian helm tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Jika asal, maka helmnya akan rusak. Misalnya untuk membersihkan busa bagian dalam helm, maka tidak bisa dilakukan sembarangan dengan menggunakan sabun yang kandungan detergennya terlampau banyak. Sebab, dalam jangka waktu yang panjang akan merusak busa.
  
Model pengait helm quick release yang berbunyi klik.whitedogbikes.com Model pengait helm quick release yang berbunyi klik.
 
Selain itu, proses pengeringannya harus dilakukan secara hati-hati. Suhu dan waktu untuk proses pengeringan harus tepat. Jika tidak, busa pada bagian dalam helm akan rusak.
 
"Belum lama ini teman saya ganti helm merek Nolan punya pelanggan, karena overhead, putus sekering mesin pengeringnya, busa helmnya hangus," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau