Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/06/2017, 08:31 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, meminta operasional truk pengangkut barang galian atau tambang, dan sumbu tiga atau lebih, ditunda hingga H+7 (3/7/2017). Langkah ini merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kemacetan akibat perlambatan laju di ruas tol saat arus balik.

Menurut Menhub, hingga H+3 arus mudik masih terpantau normal, kemungkinan potensi puncak akan terjadi di akhir pekan ini, yakni pada Sabtu dan Minggu (1-2/7/2017). Sebelumnya, larangan truk dijadwalkan akan berakhir pada Kamis (29/62017) dan mulai beroperasi di hari Jumat (30/6/2017).

Baca : Puncak Arus Mudik datang Lebih Awal

"Kami imbau pengusaha truk untuk menunda dulu operasi sampai hari Senin (3/7/2017). Kalau tidak bisa dan memang harus beroperasi pada hari itu (30/6/2017), kami telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan mereka berwenang memberhentikan sementara truk-truk tersebut jika kondisi sangat padat," ujar Menhub dalam keterangan resminya, Kamis (29/6/2017).

Menhub juga memprediksi arus balik akan lebih lancar dibanding saat mudik. Hal ini dikarenakan pola jalan yang lebih lebar. "Ibarat tutup botol, waktu arus mudik dimulai dari jalan yang lebar ke lebih sempit, saat ini sebaliknya," ucap Menhub.

KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Kendaraan pemudik melintas di Tol Palimanan-Kanci, Cirebon, Jawa Tengah, Jumat (23/6/2017). Kondisi arus lalu lintas di Tol Palimanan-Kanci secara umum di seluruh jalur mudik terpantau ramai lancar.

Terkait masalah penundaan operasioanl truk, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto, juga sudah melanjutkan dengan mengeluarkan surat edaran dan berdialog kepada pengusaha angkutan barang.

"Kami sudah berdiskusi dengan instansi terkait. Untuk prosesnya Polri dan Korlantas akan memiliki kemewangan diskresi terhadap giat truk agar tidak terjadi kepadatan. Bisa dengan pengalihan atau rekayasa lain," kata Pudji.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com