Jakarta, KompasOtomotif – Mulai 1 November 2016, aktivitas layanan servis, pembelian suku cadang, dan klaim garansi konsumen Ford dilimpahkan ke RMA Group. Namanya memang masih asing, namun perusahaan asal Thailand ini sebenarnya sudah lama ada di dalam negeri.
Buat mengenal lebih lanjut, Yanto Mardianto, Senior Manager Marketing & Sales RMA Group menjelaskan garis besar sejarah perusahaan sampai ke Indonesia. Buat awalan RMA adalah kependekan dari Rochester Midland Asia.
Diceritakan, pada era 1990-an, Kevin Whitcraft Chief Executive Officer RMA Group datang ke Asia untuk membuka pendistribusian perusahaan kimia. Lantas pada 1995, RMA berdiri.
Dua tahun kemudian (1997) interaksi pertama dengan Ford Motor Company terjadi. “Kami ditunjuk sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) di Kamboja,” kata Yanto, di Jakarta, Sabtu (26/11/2016).
Berlanjut, pada 2005 RMA ditunjuk FMC sebagai Qualified Vehicle Modifier (QVM) di kawasan Asia Pasific dan Afrika. Menjadi pihak resmi membuat garansi semua kendaraan yang sudah dimodifikasi oleh RMA tetap berjalan.
Pada 2008, RMA masuk ke Indonesia dan memiliki kantor di Jakarta. RMA mulai menyuplai pikap Ranger SOVR dengan spesifikasi kelas berat untuk memenuhi permintaan Ford Motor Indonesia. Ranger SOVR dijual ke daerah menantang di daerah pertambangan dan perkebunan.
Yanto menerangkan, RMA bukan hanya bergerak di bidang otomotif. Pada 2012, RMA mengakuisisi Palms Food International yang mengoperasikan 15 restoran di bandara Changi, Singapura.
“Sejak 1990, kami adalah penyuplai kendaraan untuk PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa). Kalau Anda lihat ada Ford Ranger warna putih berlogo “UN (United Nation)”, itu pasti modifikasinya dari kami. Ada di Eropa, Irak, dan Afganistan,” ucap Yanto.
Bukan cuma itu, RMA juga menjadi rekanan angkatan darat Amerika Serikat. “Mobil anti pelurunya dari kami, sudah diaudit sesuai standar militer AS,” kata Yanto lagi.
Saat ini RMA Group menggandeng 29 diler Ford yang sudah ada untuk melanjutkan layanan purna jual. Selain itu, RMA Group juga menambah 5 diler tambahan lagi, menjadikan totalnya 34 diler.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.