JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang tahun 2024 banyak mobil baru yang meluncur di Tanah Air. Tapi, ada juga beberapa model atau varian yang terpaksa harus disuntik mati alias distop penjualannya.
Alasannya pun beragam, bisa karena penjualannya yang merosot atau persiapan akan diganti dengan generasi terbaru. Berikut ini deretan mobil yang disuntik mati di 2024:
Mitsubishi Outlander PHEV resmi pamit dari Indonesia pada Februari 2024 lalu. SUV dari merek berlambang tiga berlian itu sudah tidak memiliki stok unit yang tersisa di pasaran. Maka dari itu MMKSI akhirnya menyetop penjualan model Mitsubishi Outlander PHEV.
Mitsubishi Outlander PHEV resmi masuk Indonesia pada 2019 lalu, bersamaan dengan Mitsubishi Eclipse Cross. Meski demikian, hanya sedikit konsumen di Indonesia yang tertarik untuk meminangnya.
Berdasarkan data penjualan dari pabrik ke diler alias wholesales yang diolah dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan Mitsubishi Outlander PHEV secara nasional sepanjang 2022 hanya 10 unit saja. Angka itu terus merosot pada 2023 yang hanya terjual 3 unit saja.
Baca juga: Libur Natal, 309.437 Kendaraan Kembali ke Jabotabek
Toyota Indonesia memastikan sudah tidak lagi memproduksi model Sienta di fasilitasnya yang berlokasi di Karawang Plant 2, Jawa Barat pada Januari 2024 lalu.
Kendaraan keluarga 7-penumpang (Multi Purpose Vehicle/MPV) menengah dengan pintu geser ini secara resmi disuntik mati usai berjuang hingga delapan tahun di Indonesia.
Mengacu pada data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang 2016 Toyota berhasil distribusikan Sienta dari pabrik ke diler sebanyak 17.931 unit.
Kemudian pada tahun berikutnya penurunan Sienta mulai terasa. Sepanjang 2017 movil hanya terkirim sebanyak 14.968 unit. Angka tersebut kemudian menurun drastis pada 2018 yang hanya mampu mencetak 5.113 unit.
Catatan Kompas.com, distribusi Sienta dari pabrik ke diler pada 2019 dan 2020 terus menurun, penjualan berada di angka 1.030 dan 393 unit.
Selanjutnya pada 2021, distribusi Sienta dari pabrik ke diler mengalami kenaikan lantaran facelift dan adanya kebijakan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah, namun tidak signifikan, yakni sebanyak 841 unit.
Adapun pada periode Januari-Desember 2022, total pengiriman mobil yang diproduksi ke diler Toyota hanya 99 unit. Kemudian pada 2023 penjualan Sienta hanya tercatat 1 unit yaitu pada Januari. Padahal pada Januari 2023 Sienta hilang dari situs resmi Toyota Indonesia.
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menghentikan penjualan mobil kota kompak Suzuki Ignis pada Juli 2024 lalu. Alasannya, pabrikan otomotif asal Jepang itu ingin lebih fokus pada kendaraan elektrifikasi.
"Sesuai dengan rencana korporasi kami yang secara bertahap akan lebih fokus ke produk terelektrifikasi, seperti XL7 Hybrid dan Ertiga Hybrid, serta memperkuat keberadaan model-model buatan dalam negeri," kata Dony Ismi Himawan Saputra, Deputy Managing Director Sales and Marketing 4W SIS.
Mengacu pada data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang 2018 Suzuki tercatat mendistribusikan Ignis dari pabrik ke diler sebanyak 13.802 unit.
Baca juga: Masih Ada Peningkatan Kendaraan Menuju Trans-Jawa
Kemudian pada tahun berikutnya terjadi penurunan yang begitu drastis, sepanjang 2019 mobil hanya terkirim sebanyak 5.138 unit. Penurunan terus terjadi pada 2020, di mana Ignis hanya mampu mencetak 1.893 unit.
Pada 2021, penjualan Ignis mengalami sedikit peningkatan menjadi 1.932 unit. Namun, pada 2022, distribusi Ignis dari pabrik ke diler menurun menjadi 904 unit. Selanjutnya di 2023, penjualan Ignis kembali meningkat menjadi 1.252 unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.