”Aura Hijau dan Merah” Kawasaki Vulcan S

Kompas.com - 11/12/2015, 07:22 WIB

Donny Apriliananda

Penulis

Lihat Foto

Motor Kawasaki Vulcan S saat diuji coba di kawasan Parkir Timur Senayan, Jakarta, Senin (30/11/2015). Sepeda motor bergenre cruiser dengan mesin 650cc dua silinder ini dijual dengan harga sekitar Rp 167 juta on the road.(KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES)

Motor Kawasaki Vulcan S saat sesi pemotretan di kawasan Parkir Timur Senayan, Jakarta, Senin (30/11/2015). Sepeda motor bergenre cruiser dengan mesin 650cc dua silinder ini dijual dengan harga sekitar Rp 167 juta on the road.

Jakarta, KompasOtomotif – Ibarat manusia, aura Kawasaki Vulcan S sulit ditebak warnanya. Hijau untuk mewakili karakter yang lembut dan penuh kasih sayang, atau merah gelap untuk sifat yang keras dan pemarah. KompasOtomotif siap menggalinya dengan melaju dan bermanuver.

Secara teknis, sepeda motor ini punya kemampuan untuk menjadi ”pemarah”. Mesin pararel kembar 650 cc DOHC yang sama seperti Ninja 650, Versys 650, dan ER-6n itu siap memuntahkan tenaga sampai 62 tk @7.500 rpm dan torsi puncak 64 Nm @6.500 rpm.

Memang benar, saat mulai digeber, Vulcan dengan cepat melaju. Tidak terlalu meledak, tapi cukup cepat. Perpindahan gigi tak begitu halus, khas transmisi Kawasaki 6-percepatan, namun menghasilkan laju yang responsif.

Dibandingkan Ninja 650, Versys 650, atau ER-6n, Vulcan S lebih cepat mencapai torsi puncak. Artinya, untuk pemakaian dalam kota dan bergerak pelan, seharusnya lebih ”anteng”. Stop and go di tengah macet bakal semakin menyenangkan.

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Motor Kawasaki Vulcan S saat sesi pemotretan di kawasan Parkir Timur Senayan, Jakarta, Senin (30/11/2015). Sepeda motor bergenre cruiser dengan mesin 650cc dua silinder ini dijual dengan harga sekitar Rp 167 juta on the road.

Lembut
Suspensi belakang terasa lembut, menggunakan tipe monosok yang posisinya terpasang miring seperti ER-6N dan Versys 650. Padahal, biasanya, model cruiser mengandalkan sokbreker kanan-kiri.

Diajak menikung ban belakang anteng, tapi efeknya bagian depan yang ditopang suspensi teleskopik 41 mm agak sedikit ”liar”. Harus lebih menguasai bantingan setir saat menikung sedikit miring dengan kecepatan tinggi.

Dipakai berlama-lama, paha mulai terasa panas, tapi tidak menyegat. Vulcan S relatif lebih terasa dingin karena hawa panas mesin tidak langsung mengenai paha, tetapi betis dan dengkul.

Getaran
Sepeda motor ini juga cenderung halus dan minim getaran. Namun untuk penggila suara, jelas Vulcan S sangat sopan dan beraura hijau. Knalpot didesain untuk bersuara wajar, bahkan cenderung “cempreng”. Mengganti knalpot aftermarket bisa jadi solusi untuk suara yang lebih gagah.

KompasOtomotif siap menggebernya di tengah kemacetan Jakarta dan mengetahui seberapa rakus sepeda motor ini dengan bensin. Simak di artikel selanjutnya!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.