Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babak Baru Konflik Penggunaan Nama Aki di Indonesia

Kompas.com - 25/06/2015, 15:53 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Setelah GS Yuasa Corporation mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA) untuk meninjau kembali sengketa nama aki beberapa waktu lalu, akhirnya salah satu permohonan dikabulkan.

[Salah satu kasusnya baca: Konflik Penggunaan Nama Produsen Aki di Indonesia]

Putusan MA nomor 130 PK/Pdt.Sus-HKI/2014 menyatakan bahwa GS Yuasa Corporation adalah pemilik dan pemegang merek GS yang pertama. Putusan itu membatalkan pendaftaran merek GiSi, daftar nomor IDM000342727 Kelas 09 milik PT Gramitrama Battery Indonesia.

Putusan MA menyebut bahwa aki bermerek GiSi memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek GS milik GS Yuasa Corporation. Persamaan tersebut terlihat dalam penggunaan merek GiSi, dimana terdiri dari huruf GS yang dominan dan huruf i yang terletak setelah huruf G dan S dan kurang terlihat. Selain itu, memiliki kesamaan dalam penulisan, penempatan dan kombinasi warna logo.

Produk aki dari GS Yuasa Corporation telah dijual di Indonesia sejak 1958. Sebagai merek lama, sejak 1980-an, GS Yuasa Corporation melakukan berbagai langkah hukum dalam jangka waktu cukup lama untuk menghentikan produk aki yang memiliki kemiripan atau secara terang-terangan meniru.

Saat ini, masih ada dua kasus yang sedang diperiksa di tingkat kasasi yaitu melawan merek GS Garuda Sakti dan GS Goldshine.

”Keputusan MA ini merupakan pertanda baik bagi upaya perlindungan konsumen di Indonesia, terutama konsumen aki, yang mana agar para konsumen tidak terkecoh bahwa aki yang serupa seolah-olah memiliki hubungan dengan produk klien kami,” ujar Juliane Sari Manurung, Kuasa Hukum GS Yuasa Corporation.

GS Yuasa Corporation saat ini berkomeitmen untuk terus menyediakan produk aki berkualitas. Saat ini, perusahaan memiliki lima pabrik yang terletak di Jakarta, Tangerang, Karawang, dan Semarang. Mei 2015 lalu, GS Yuasa Corporation mengumumkan penambahan investasi di Indonesia sebesar Rp 167 milliar untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau