"Mulai Maret kita langsung distribusikan ke seluruh jaringan kami di seluruh Indonesia, karena memang fokus utama bisnis ini untuk menangkap potensi pasar ritel yang besar," jelas Jusak Kertowidjojo, Presiden Direktur Grup Indomobil di sela peresmian pabrik FIBM, Kamis (5/2/2015).
Jusak menjelaskan, dari total produksi yang ada, sekitar 70 persen akan menyasar ke pasar ritel. Sisanya (30 persen), akan menopang produksi kendaraan bermotor di pabrik (OEM). Pada dasarnya, lanjut Jusak, dasar bisnis aki di Indonesia lebih menguntungkan berjualan di ritel, ketimbang OEM
Dari kapasitas produksi yang ada, komposisi produksi lebih besar untuk aki sepeda motor. Populasi sepeda motor di Indonesia yang mencapai 85 juta unit, menawarkan potensi yang jauh lebih banyak.
"Untuk komposisi produksi perbandingannya 1:4, antara aki mobil dengan sepeda motor," tukas Shunji Ishizaki, Presiden Direktur FIBM.
Terkait nilai kandungan lokal produk aki yang diproduksi FIBM di Purwakarta, lanjut Ishizaki, keinginannya mencapai 100 persen. "Namun, karena masih banyak bahan baku yang diimpor kisaran kandungan lokalnya antara 70-80 persen, seksrang ini," tutup Ishizaki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.